TEMPO.CO, Lumajang - Kejadian hilangnya pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux, di Gunung Semeru yang sudah tiga pekan mengundang beragam spekulasi. Harapan bahwa survivor masih bisa ditemukan membuat keluarga survivor mengupayakan sendiri pencarian terhadap Lionel kendati operasi SAR sudah dilakukan secara maksimal selama 10 hari.
Kepala Kepolisian Sektor Senduro, Ajun Komisaris Jaman, mengatakan pencarian yang dibiayai keluarga survivor masih terus berjalan saat ini. "Ada lebih dari 10 personel pencarian bertahan di atas dan belum turun," kata Jaman kepada Tempo, Jumat, 24 Juni 2016.
Pencarian yang dilakukan dan dibiayai keluarga survivor ini langsung dikendalikan Badan SAR Nasional Jawa Timur. "Pengendalinya langsung Basarnas Jawa Timur," ujar Jaman.
Dia mengatakan saat ini sudah memasuki hari kelima pencarian. "Rencananya hanya sampai Minggu besok pencariannya," kata Jaman. Keluarga survivor, menurut Jaman, berharap Lionel bisa ditemukan dalam keadaan apapun, hidup atau mati. Namun, keluarga berharap kondisi survivor masih hidup. "Walaupun secara logika, susah untuk bisa bertahan hidup," kata Jaman.
Jaman mengatakan dalam pencarian ini, rekan pendakian Lionel, yakni Alice Guignard, asal Prancis, juga sempat direkontruksi. "Direkontruksi bagaimana perjalanan pendakiannya bersama Lionel hingga terakhir bertemu," kata Jaman. Terhadap tim pencari yang masih di lapangan, pihak keluarga terus menyuplai logistik mereka. "Ada kiriman logistik dari Ranupani kepada tim pencari yang masih bertahan di atas," kata Jaman.
Pencarian juga melibatkan porter-porter di Desa Ranupani. Lionel Du Creaux mendaki bersama rekannya, Alice Guignard. Keduanya berangkat dari Malang, dan masuk ke Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang pada 3 Juni 2016, pukul 07.00 WIB dan langsung menuju lokasi pendakian tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke pos dan tanpa register/tiket (ilegal).
Pada pukul 10.22 WIB sampai di Ranu Kumbolo dan melanjutkan perjalanan ke Kalimati. Tiba di Kalimati sekitar pukul 11.55 WIB Selanjutnya mereka mendaki ke puncak dan sampai di daerah Watu Gede sekitar pukul 14.01 WIB. Pada pukul 17.47 WIB, Alice tidak melanjutkan perjalanan ke puncak karena tidak kuat. Namun Leonil tetap melanjutkan ke puncak. Lantaran tidak kuat ke puncak, Alice memutuskan kembali ke Kalimati.
Karena tidak tahu jalan, Alice tersesat tidak melalui jalur sebelumnya. Dia malah menuju punggungan bukit arah ke kiri arah Arcopodo. Di lokasi Alice bertahan dan menunggu selama dua hari malam. Pada Senin, 6 Juni 2016, Alice ditemukan Heri Sumantri, dari Tim Haspala Malang yang sedang memandu tamu. Alice ditemukan sekitar pukul 22.00 WIB setelah teriakannya minta tolong dan kebetulan didengar Heri. Selanjutnya Alice dibawa turun dan pada Selasa sore, 7 Juni 2016, Alice melaporkan secara resmi kronologi hilangnya survivor kepada petugas di Resort Ranu Pani.
Open SAR dimulai sejak Kamis, 9 Juni 2016 selama tujuh hari dan dilanjutkan tiga hari berikutnya. Pada penghujung pencarian bahkan diterjunkan drone guna mendukung pencarian. Namun, lantaran angin kencang dan kabut tebal, pencarian menggunakan drone tidak maksimal.
DAVID PRIYASIDHARTA