TEMPO.CO, Jakarta - Calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Tito Karnavian menceritakan reaksi istrinya, Tri Suswati, saat mengetahui pencalonannya. Kata Tito, istrinya menangis karena menganggap pencalonannya sebagai cobaan, bukan berkah.
"Kok kita?" kata Tito menirukan perkataan istrinya, di kediamannya, Kompleks Polri Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Juni 2016. "Ini beban di pundak kami berdua. Akhirnya kami berdoa, 'Ya Allah, tolong kami'."
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin mengumumkan pencalonan Tito pada Rabu pekan lalu. Setelah pengumuman tersebut, Tito langsung menemui Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk menyatakan sikapnya. "Saya baru kasih tahu istri malam hari karena baru pulang. Seharian dia tidak tahu kabar itu," ujarnya.
Tito dan istrinya tak menyangka pencalonannya secepat itu. Kepada Badrodin, ia sempat menyatakan lebih memilih berfokus pada penanganan teroris di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ia merasa tak nyaman bila harus melangkahi para seniornya. "Saya tidak menyangka, tapi harus siap karena ini perintah," kata Kepala BNPT itu.
Tri Suswati kaget mengetahui kabar pencalonan suaminya. Sebelumnya, ia merencanakan "bulan madu" dengan suaminya dalam waktu dekat ini. "Karena sudah lama sibuk, beliau rasanya mau menebus rasa bersalahnya sama saya. Lha kok sekarang malah ditinggal," kata Tri.
Meski demikian, Tri tetap mendukung langkah suaminya itu. "Harus patuh untuk mendapat surga. Apa pun yang terjadi, saya akan tetap berpegang teguh pada agama dan suami," ujar ibu tiga anak itu.
DEWI SUCI RAHAYU