TEMPO.CO, Bangkalan – Selama masa mudik Lebaran tahun ini, PT ASDP Kamal, Kabupaten Bangkalan, tidak akan menambah jumlah armada kapal penyeberangan rute Kamal-Ujung. Supervisor PT ASDP Kamal, Agusman, mengatakan kebijakan itu diambil karena jumlah penumpang kapal menjelang arus mudik Lebaran di Dermaga sepi, bahkan sama dengan hari-hari biasa. "Jumlah penumpang cenderung menurun," kata dia, Rabu 21 Juni 2016.
Dia mencontohkan, pada hari biasa, ada 2.000 unit sepeda motor dan 120 unit mobil yang menumpang kapal setiap hari. Namun, selama puasa, jumlah penumpang roda dua hanya 1.600 unit, sedangkan roda empat sekitar 60 unit.
Untuk itu, kata Agusman, pengelola pelabuhan memutuskan tidak menambah armada kapal. "Saat masa mudik tahun lalu, penumpang juga sepi. Penambahan armada kapal tidak mampu menutup biaya operasional." .
Penurunan jumlah penumpang itu, menurut Agusman, semakin parah setelah pemerintah menurunkan tarif Jembatan Suramadu untuk roda empat hingga 50 persen serta menggratiskan roda dua. Keputusan itu membuat warga Kecamatan Socah, yang lebih dekat Pelabuhan Kamal, memilih lewat Suramadu bila ingin ke Surabaya. "Pengguna kapal mayoritas warga Kecamatan Kamal," ucapnya.
Pantauan Tempo, Pelabuhan Kamal sangat sepi. Petugas pemeriksa karcis tampak duduk santai berteduh di bawah terik matahari bersama sejumlah pedagang.
Di dermaga III, Kapal KMP Tongkol baru saja menurunkan muatan dari Surabaya. Ada 20 sepeda motor turun diikuti empat truk tanpa muatan. Setelah bongkar muatan selesai, dua buah truk dan satu pikap bergantian masuk ke lambung kapal, diikuti puluhan sepeda motor.
MUSTHOFA BISRI