TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo yang berulang tahun ke-55 pada 21 Juni 2016 mendapatkan ucapan khusus dari perwakilan sembilan Kartini Kendeng. Para petani dari pegunungan Kendeng ini datang ke depan Istana Negara untuk memanjatkan doa dan selamatan untuk keberkahan Presiden sekaligus menyampaikan harapannya.
Sukinah, salah satu perwakilan Kartini Kendeng, mengatakan kelompoknya tidak ingin menyerahkan semuanya kepada Presiden. Menurut dia, peran rakyat sangat besar untuk menentukan keberhasilan bangsa. "Sebagai petani, kami tidak mau berpangku tangan," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Juni 2016.
Sukinah mendoakan Indonesia agar mampu mencapai kedaulatan pangan Nusantara. Ia meminta Jokowi mengedepankan upaya pencapaian swasembada pangan. Maraknya kebijakan pembangunan di daerah dan pusat diharapkan tidak meninggalkan cita-cita kedaulatan pangan.
Baca: Di Hari Ulang Tahun, Jokowi Tinjau Jalan Tol Bogor-Sukabumi
Gunretno dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) menuturkan selamatan dan doa di depan Istana Negara merupakan bentuk keprihatinan sekaligus doa bagi korban longsor dan banjir di Jawa Tengah. Menurut dia, longsor dan banjir menandakan keseimbangan ekosistem telah dirusak manusia. "Pertambangan menjadi salah satu faktor yang merusak ekosistem tersebut," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Jawa Tengah, tanaman padi yang terkena dampak banjir seluas 11.506,5 hektare. Para petani belum tahu jaminan dan perlindungan terhadap tanamannya yang rusak, bahkan sampai tanamannya hilang karena terseret arus banjir. “Doa dan selamatan ini adalah upaya kami mengingatkan Pak Jokowi agar memperhatikan risiko bencana dari tambang," tuturnya.
AHMAD FAIZ