Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tunggu KPK, PPATK Siap Telusuri Aliran Duit Rp 30 M ke Teman Ahok

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menghadiri penghitungan satu juta ktp di Sekretariat Teman Ahok, Jakarta, 19 Juni 2016. Teman Ahok menyatakan telah berhasil mengumpulkan satu juta KTP untuk mendukung pencalonan Basuki dalam Pilgub mendatang dari jalur independen. M Iqbal Ichsan/Tempo
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menghadiri penghitungan satu juta ktp di Sekretariat Teman Ahok, Jakarta, 19 Juni 2016. Teman Ahok menyatakan telah berhasil mengumpulkan satu juta KTP untuk mendukung pencalonan Basuki dalam Pilgub mendatang dari jalur independen. M Iqbal Ichsan/Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan M. Yusuf mengatakan pihaknya masih menunggu permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengusut dugaan aliran dana Rp 30 miliar ke Teman Ahok. "Kami masih menunggu info dari KPK," ucap Yusuf di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016.

Namun, ujar dia, pihaknya sebagai lembaga inteligen keuangan bisa bergerak tanpa diminta pihak mana pun. "Kami tidak bisa katakan, terjemahkan saja sendiri," tutur Yusuf.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu permintaan KPK untuk mendetailkan asal aliran dana dan siapa yang mengalirkan dana tersebut. "Ini kan info dari Pak Junimart. By transfer atau by cash, kami tidak tahu," ucapnya.

Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Junimart Girsang, bertanya soal aliran dana ke Teman Ahok dalam rapat kerja bersama KPK pada 15 Juni 2016. "Kami mendapat info, ada dana pengembang reklamasi Rp 30 miliar untuk Teman Ahok melalui Sunny dan Cyrus,” ujar Junimart saat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua KPK Agus Rahardjo menjawab pertanyaan Junimart dengan menuturkan komisi antikorupsi akan menerbitkan surat penyelidikan perkara itu. “Kelihatannya ada yang cukup besar dan perlu waktu cukup lama,” katanya. Kepada wartawan seusai rapat, Agus menyebutkan, “Informasinya sudah ada. Tinggal memperdalam saja sebenarnya.”

Perkara ini mengemuka setelah KPK mengusut suap rancangan peraturan daerah DKI Jakarta tentang reklamasi. Diduga, perkara ini melibatkan anggota staf ahli Ahok, Sunny Tanuwidjaja, yang sudah dicegah ke luar negeri karena terekam bercakap dengan Sugianto Kusuma, bos Agung Sedayu, pemilik lima pulau, dan Mohamad Sanusi, anggota DPRD DKI dari Partai Gerakan Indonesia Raya sebagai penerima suap. Percakapan itu diduga membicarakan kontribusi tambahan reklamasi sebesar 15 persen x luas lahan reklamasi yang bisa dijual x nilai jual obyek pajak.

ARKHELAUS WISNU


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

18 Februari 2020

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, bersama calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Wakil Sekjen Partai Solidaritas Indonesia Danik Eka, meluncurkan aplikasi Go Ahok 2, di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, 28 November 2016. TEMPO/Friski Riana
Dirayu Gabung PSI, Ahok: Saya Dipenjara Masih Kalian Manfaatkan

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan sempat dirayu oleh PSI agar bergabung ke partai itu. Padahal, dia masih di dalam penjara.


Staf Ahok Terpecah Jadi Dua Kubu Setelah Isu Korupsi Reklamasi Jakarta

17 Februari 2020

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyapa terdakwa Mohamad Sanusi saat menjadi saksi penyuapan pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) reklamasi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, 5 September 2016. TEMPO/Larissa
Staf Ahok Terpecah Jadi Dua Kubu Setelah Isu Korupsi Reklamasi Jakarta

Staf Ahok terpecah menjadi dua kubu setelah mencuat perkara suap reklamasi Teluk Jakarta dan laporan Majalah Tempo soal dugaan aliran dana ke Teman Ahok pada Juni 2016.


Kurawa Penuduh Media Dibayar Anies Pernah Buat Buku Tentang Ahok

6 Januari 2020

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri acara bedah buku 'A Man Called Ahok' bersama artis Tompi dan selebriti twitter @kurawa atau Rudi Valinka di Hotel Santika, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis, 19 Januari 2017. TEMPO/Larissa
Kurawa Penuduh Media Dibayar Anies Pernah Buat Buku Tentang Ahok

Akun yang mencantumkan nama Rudi Valinka itu mencuitkan tuduhan bahwa sejumlah media dibayar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.


Eks Teman Ahok Bikin Festival Musik untuk Dukung Jokowi - Ma'ruf

11 Maret 2019

White Shoes and The Couples Company membawakan lagu Masa Remaja dalam Konser Galih dan Ratna di Kota Kasabanka, Jakarta, 24 Februari 2017. TEMPO/Nurdiansah
Eks Teman Ahok Bikin Festival Musik untuk Dukung Jokowi - Ma'ruf

Menurut Amalia, kegiatan ini merupakan kampanye positif dari pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.


Eks Relawan Teman Ahok Bantah Produksi Tabloid Pembawa Pesan

3 Februari 2019

Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, Puadi  menujukan Tabloid bernama 'Pembawa Pesan' yang diketahui tersebar di Jakarta Selatan di Bawaslu DKI, Jakarta, Kamis 31 Januari 2019. Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu DKI Jakarta menemukan sejumlah paket dan tabloid Pembawa Pesan yang beredar di Jakarta Selatan, tapi belum bisa memastikan apakah tabloid itu melanggar aturan kampanye atau tidak.. TEMPO/Subekti.
Eks Relawan Teman Ahok Bantah Produksi Tabloid Pembawa Pesan

Bawaslu tengah menelisik beredarnnya Tabloid Pembawa Pesan yang diduga bermuatan kampanye.


Mantan Teman Ahok Ajak Ahoker Alihkan Dukungan ke Jokowi

1 Februari 2019

Eks Teman Ahok, Singgih Widyastono (2 dari kiri) dan Amalia Ayuningtyas (3 dari kiri) menyatakan dukungannya terhadap Jokowi di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jumat, 1 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Mantan Teman Ahok Ajak Ahoker Alihkan Dukungan ke Jokowi

Pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Singgih Widyastono, menyatakan mendukung calon presiden 01, Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2019.


Ahok Bebas, Sejuta Teman Belum Siapkan Sambutan Istimewa

23 Januari 2019

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama nonton film 3 Srikandi bersama pendukungnya Teman Ahok dan simpatisan warga Jakarta di Balai Sarbini pada Kamis, 24 November 2016. Tempo/Avit Hidayat
Ahok Bebas, Sejuta Teman Belum Siapkan Sambutan Istimewa

Teman Ahok yang kini berubah nama menjadi Sejuta Teman Ahok belum merancang agenda khusus untuk menyambut momentum Ahok bebas dari penjara.


Teman Ahok Terbuka Jika Dipertemukan dengan Ma'ruf Amin

25 September 2018

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (tengah), Relawan teman ahok, Amelia (kiri) dan Ketua DPP PSI Nova Rini (kanan) saat peluncuran aplikasi GoAhokPSI di Jakata, 31 Maret 2016. GoAhokPSI merupakan aplikasi layanan penjemputan KTP warga Jakarta untuk mendukung Cagub/Cawagub Ahok-Heru. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Teman Ahok Terbuka Jika Dipertemukan dengan Ma'ruf Amin

Politikus Golkar Nusron Wahid mengungkapkan rencananya untuk mempertemukan relawan Teman Ahok dengan cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin.


Nusron Wahid Berencana Pertemukan Ma'ruf Amin dengan Teman Ahok

25 September 2018

Calon wakil presiden Maruf Amin menyampaikan pidato politik dalam acara Deklarasi Perempuan Indonesia untuk Joko Widodo - Maruf Amin (P-IJMA) di Rumah Aspirasi, Jakarta, Sabtu, 22 September 2018. Deklarasi P-IJMA bertujuan memenangkan suara perempuan Indonesia kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo - Maruf Amin. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Nusron Wahid Berencana Pertemukan Ma'ruf Amin dengan Teman Ahok

Setelah berhasil mempertemukan Ma'ruf Amin dengan Relawan Nusantara, Nusron Wahid berencana pertemukan calon wakil presiden itu dengan Teman Ahok.


Relawan Teman Ahok Berubah Jadi Sejuta Teman Dukung Jokowi

29 Agustus 2018

Relawan
Relawan Teman Ahok Berubah Jadi Sejuta Teman Dukung Jokowi

Relawan Teman Ahok bertransformasi menjadi gerakan Sejuta Teman untuk mendukung pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.