TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ia tidak akan menagih janji politikus Partai Gerindra, Habiburokhman, untuk terjun dari Monas lantaran jumlah salinan kartu tanda penduduk (KTP) yang dikumpulkan Teman Ahok sudah mencapai satu juta. "Enggaklah," kata pria yang biasa disapa Ahok itu di Balai Kota Jakarta, Senin, 20 Juni 2016.
Alih-alih menagih janji Habiburokhman, Ahok justru akan mengajari politikus Gerindra itu mengelak dari janji. Menurut Ahok, Habiburokhman bisa saja mengatakan jumlah KTP yang dikumpulkan Teman Ahok belum tentu valid karena belum diverifikasi.
"Kan belum diverifikasi sejutanya. Bisa saja ada yang bohong, ya enggak? Jadi saya enggak mesti terjun dong. Mesti verifikasi dulu dong, kalau verifikasi kan, ya, habis Lebaran dulu kan, ya, masih lumayan itu," ujarnya.
Habiburokhman sendiri pernah menyatakan siap terjun bebas dari puncak Monas jika relawan Ahok berhasil mengumpulkan cukup KTP sebagai syarat membawa Ahok maju ke Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017. Hal tersebut ia tuliskan dalam sebuah status akun Twitter-nya, @Habiburokhman.
Baca: Teman Ahok Minta Partai Pendukung Ahok Bikin Surat Pernyataan
Setelah memilih jalur independen untuk maju dalam pencalonan pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, Ahok bersama Teman Ahok harus memenuhi syarat yang diberikan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), yaitu menggalang dukungan hingga minimal 7,5 persen dari total Daftar Pemilih Tetap atau setara dengan 532.210 pemilih. Saat ini, jumlah KTP yang terkumpul sudah lebih dari satu juta lembar.
Sementara itu, Habiburokhman kembali berkicau lewat akun Twitter-nya tadi malam. Ia menuliskan bahwa klaim satu juta KTP sangat tidak bisa dipercaya. "Karena satu-satunya pihak yang menghitung, memverifikasi, dan mengklaim hanyalah Teman Ahok sendiri," katanya.
Habiburokhman menyebutkan salah satu indikasi paling jelas soal ketidakbenaran satu juta KTP juta tersebut adalah sampai saat ini mereka tidak berani deklarasi pencalonan Ahok lewat jalur independen.
LARISSA HUDA