TEMPO.CO, Manado - Aktivis perempuan Sulawesi Utara, Jull Takaliuang, mengatakan beberapa model korban foto telanjang seorang fotografer cabul di Kota Manado harus mendapatkan pendampingan agar berani mengungkapkan nama pelakunya.
Menurut penerima N Peace Award 2015 ini, para korban saat tidak memiliki keberanian untuk membuka persoalan eksploitasi yang mereka alami karena ada dugaan dibius dan diberi obat perangsang sebelum difoto dengan pose bugil.
"Kita harus dampingi mereka (korban) untuk bisa kuat dan membeberkan apa yang terjadi. Ini kuncinya agar supaya tidak ada lagi korban-korban lain dari para fotografer nakal ini," kata Takaliuang, Senin, 20 Juni 2016.
Takaliuang mengaku menemukan indikasi ada tindakan eksploitasi seksual oleh fotografer karena korban dibius lebih dahulu. "Itu tidak dibenarkan dalam hukum, sebab jika sudah kena bius dipastikan ada tindak kekerasan yang dialami para korban," ujar Takaliuan.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara, Erny Tumundo, menilai salah satu solusi agar aktivitas foto bugil tidak semakin berkembang, pihaknya akan membuat program kelompok peduli sahabat yang akan disosialisasikan di sekolah-sekolah. "Secepatnya kita harus menghentikan pelecehan seksual melalui para fotografer nakal ini," tutur Tumundo.
Sebelumnya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sulawesi Utara melakukan investigasi terhadap dugaan pemberian obat bius kepada model maupun calon model di kalangan anak sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas untuk difoto bugil.
Modus pelaku ialah memberi minuman dan makanan ringan yang diduga dicampur obat bius maupun perangsang sebelum kemudian difoto dengan pose telanjang.
Kasus itu terungkap saat ada petugas keamanan di perumahan elite Manado memergoki seorang remaja dalam kondisi telanjang bersama seorang fotografer. "Si fotografer hanya ditegur agar jangan mengulang perbuatan itu. Dari situ, kasus foto telanjang ini mulai terbuka, para model curhat ke teman mereka yang kenal dengan kami dan akhirnya dibawa ke kami," ucapnya.
ISA ANSHAR JUSUF