TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, membuka lima posko bencana sebagai tempat pendistribusian logistik serta pelayanan kesehatan bagi korban banjir. Pembukaan posko bencana tersebut merupakan hasil dari rapat koordinasi yang digelar di Balai Kota Surakarta, Ahad petang 19 Juni 2016.
"Posko utama berada di rumah dinas wali kota atau Loji Gandrung," kata pelaksana tugas Sekretaris Daerah Kota Surakarta Rachmad Sutomo.
Selain di Loji Gandrung, posko bencana juga dibuat di Koramil Pasarkliwon, Toko Jati Agung Joyontakan, Kelurahan Sewu, dan Kelurahan Gandekan. Menurut Rachmat, warga yang ingin memberi bantuan untuk korban banjir juga diimbau menyalurkan melalui posko tersebut. "Agar bisa lebih merata," katanya.
Hingga Ahad sore, jumlah korban banjir di Kota Surakarta mencapai 8.153 keluarga. Mereka tersebar di 15 kelurahan di empat kecamatan. Meski banjir mulai surut, sebagian warga memilih bertahan di pengungsian.
Rachmat menyebut bahwa logistik yang tersedia masih mencukupi. "Menggunakan anggaran rutin di penanggulangan bencana," katanya. Hingga saat ini pihaknya belum menetapkan status darurat bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surakarta Gatot Sutanto meminta kepada seluruh warga yang berada di daerah rawan banjir tetap mewaspadai bencana banjir susulan. "Masih ada potensi hujan deras dalam dua hari ke depan," katanya.
AHMAD RAFIQ