TEMPO.CO, Brebes - Banjir bandang kembali menerjang permukiman di Desa Adisana, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Persitiwa yang terjadi pada Sabtu 18 Juni sore ini juga merusak puluhan hektare sawah desa setempat. Banjir bandang ini terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras seharian. “Akibatnya sungai keruh banjir dan menjebol tanggul darurat sungai di Desa Penggarutan,” kata Kepala Desa Adisana, Komarudin, Minggu 19 Juni 2016.
Banjir bandang mulai menerjang puluhan rumah warga sekitar pukul 17.30 WIB di tiga RT yakni RT 005, 006, dan RT 007 di RW 001. Gerusan air sungai keruh baru menyusut sekitar pukul 23.00 WIB. Areal persawahan berisi tanaman padi siap panen, seluas lima hektare rusak akibat peristiwa itu. Selain itu jalan Desa yang menjadi akses utama warga juga rusak sepanjang 100 meter. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Untuk rumah tidak ada yang rusak parah,” kata Kades.
Peristiwa ini juga sempat memutus jalan desa yang menghubungkan Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan ke Desa Plompong. Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan roda dua dan empat dialihkan lewat jalur lain. Banjir juga membuat saluran irigasi sepanjang 2 kilometer dan jalur pipa PDAM yang mengaliri wilayah Kecamatan Bumiayu rusak. “Kerugian diperkirakan sekitar Rp 200 juta,” kata Kades.
Hujan deras yang yang mengguyur cukup lama juga membuat puluhan rumah di Kelurahan Kauman, Kecamatan Brebes terendam banjir. Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Pemali merendam rumah penduduk sekitar 50-100 sentimeter.
Koordinator Search and Resque (SAR) Brebes, Ade Dhani, mengatakan pihaknya saat ini masih mendata berapa jumlah rumah penduduk yang terkena banjir. “Genangan masih ada sampai satu meter,” kata dia, Minggu siang, 19 Juni 2016. Hingga berita ini ditulis, warga masih bertahan di rumahnya masing-masing. “Penduduk belum ada yang mengungsi,” kata dia.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ