Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari DBD Se-ASEAN, Indonesia Target Miliki 65 Juta Jumantik

image-gnews
Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE
Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mohamad Subuh mengatakan Indonesia menargetkan memiliki 65 juta orang juru pemantau jentik (Jumantik) tahun ini. “Diharapkan akan ada sekurang kurangnya 65 juta orang jumantik di Indonesia,” kata Subuh dalam peringatan hari demam berdarah dengue di Hotel Sahid Rabu 15 Juni 2016.

Subuh menjelaskan jumlah itu didapat bila setiap rumah memiliki satu jumantik yang berasal dari anggota keluarga masing masing yang sudah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Bila rata-rata penduduk Indonesia Rp 250 juta jiwa, dan satu keluarga terdiri dari 4 orang, maka kira kira ada 65 juta jumantik yang bisa memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes Aegypti di lingkungan rumahnya masing masing. “Ini akan menjadi gerakan nasional,” katanya.

Salah satu yang sudah melakukan gerakan ini adalah Kota Tangerang Selatan di tiga kelurahannya. Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan pihaknya melakukan edukasi kepada Ketua RT atau Ketua RW setempat terkait pencegahan terjadinya penyakit demam berdarah.  Ketua RT dan RW itu, diminta mengkoordinir warganya untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk di berbagai tempat di rumah masing masing secara berkala. Pemantauan itu pun mengikutsertakan mahasiswa dan  anak sekolah serta berbagai elemen masyarakat. “Biasanya warga akan lebih mendengar Ketua RT atau RW setempat dibanding mendengarkan kami pemerintah daerah,” kata Airin.

Menurut Airin, hambatan yang selama ini terjadi di tiga daerah percontohan gerakan ini adalah masih kurangnya partisipasi masyarakat. Ia mengatakan, slogan 3M, menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang sudah diketahui hampir seluruh warganya, sayang masih sedikit orang yang mau melakukannya. “Makanya kami ingatkan kembali dan mendorong kader agar bisa mengajak warga bergerak,” katanya. Tangerang Selatang memang menjadi wilayah yang terpilih untuk merayakan puncak perayaan Hari DBD se-ASEAN.

Ketua Indonesian Technial Advisory Group on Immunization Sri Rejeki Hadinegoro mengingatkan tidak hanya lingkungan rumah yang perlu diperhatikan pertumbuhan jentik nyamuknya. Namun masih ada tempat umum yang perlu pula dipantau seperti masjid atau sekolah. “Tempat itu sering terlupakan,” katanya pada kesempatan yang sama. Sri mengatakan dengan menghambat pertubuhan jentik nyamuk, maka  tidak hanya korban penyakit seperti demam berdarah yang bisa ditanggulangi, namun juga penyakit Chikungunya, serta penyakit virus Zika yang juga menggunakan nyamuk sebagai vektor dicegah.

Hari ASEAN Dengue Day, atau hari Demam Berdarah Se-Asean ini sudah keenam kali diperingati. Perayaan itu diharapkan bisa mengingatkan kembali masyarakat untuk mengurangi resiko demam berdarah yang biasanya puncaknya pada Januari-April di Indonesia, atau Juni di tempat lain. Indonesia menjadi tuan rumah pertama perayaan acara ini dengan tema Jakarta Call for Action on Combating Dengue pada 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun ini, Thailand yang menjadi tuan rumah dan mengangkat tema Community Empowerment : A Sustainable Success to Fight Dengue.  Subuh mengatakan para ahli dan pengendali penyakit, berkumpul pada acara ini untuk membahas tentang penularan penyakit demam berdarah yang masih ada di beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia. “Kami pun membicarakan tentang nyamuk demam berdarah yang ada di daerah perbatasan dan bisa menyebarkan virus itu antar negera melalui jalur darat, laut atau udara,” katanya.

Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk yang paling cepat berkembang di dunia ini telah menyebabkan hampir 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya. Menurut data World Health Organization, Asia Pasifik menanggung 75 persen dari beban dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010. Sementara Indonesia dilaporkan sebagai negara kedua dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara atau wilayah endemis.Selain itu, beban ekonomi yang ditimbulkan melebihi US 300 juta dolar per tahun atau lebih dari sepertiga angka dari keseluruhan di wilayah Asia Tenggara. Tercatat pada tahun 2015, penderita demam berdarah di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 129.179 orang, dimana 1.240 diantaranya meninggal dunia

MITRA TARIGAN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

3 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

3 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

3 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

6 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

14 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

15 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

16 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

18 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

19 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

20 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?