TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan turut senang atas keputusan Presiden Joko Widodo mengajukan Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
"Ya, saya senang teman (saya) jadi Kapolri. Iya enggak?" kata Ahok di RPTRA Dahlia, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 15 Juni 2016.
Ahok berkelakar bahwa akhirnya doanya mendukung Tito menjadi Kapolri terkabul. Ahok menilai kinerja Tito sangat baik. Ia menilai Tito bisa bekerja cepat dan cerdas.
Menurut Ahok, Tito pantas menjadi Kapolri. Apalagi Tito pernah mengambil studi doktoral di luar negeri. "Pak Tito ini kan orangnya cerdas banget. Punya gelar PhD lho beliau. Reputasinya juga diakui di luar negeri," tuturnya.
Jika dilantik menjadi Kapolri, Tito akan mempunyai rentang waktu yang cukup panjang karena masa pensiunnya pada Oktober 2022. Hal itu, menurut Ahok, menjadi salah satu poin positif bagi Kepolisian RI.
Tito, kata Ahok, akan memiliki waktu lebih panjang untuk melakukan reformasi. "Biasanya Kapolri kan pendek-pendek, ya, (masa jabatannya) tentu kita berharap banyak," ucapnya. Ia berharap Tito nantinya bisa menjadikan Polri lebih baik dan kondisi Indonesia menjadi semakin terjamin.
Menurut Ahok, terpilihnya Tito menjadi calon Kapolri tidak ada hubungannya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. PDIP dikabarkan batal mengusung Ahok maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta lantaran nama Komisaris Jenderal Budi Gunawan tidak dikabulkan untuk diangkat menjadi Kapolri. "Ah, enggak. Itu mah ngaco ah. Enggak ada hubungan kok," ujarnya.
Presiden Joko Widodo telah menyodorkan Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri kepada Ketua DPR Ade Komarudin. Tito diajukan sebagai pengganti Jenderal Badrodin Haiti, yang akan memasuki masa pensiun pada Juli mendatang. Keputusan Presiden ini mengakhiri perdebatan soal bursa calon Kapolri.
Tito merupakan angkatan 1987. Sebelumnya, beberapa senior di atasnya sesama bintang tiga juga muncul sebagai bakal calon Kapolri, di antaranya Wakapolri Budi Gunawan (angkatan 1983), Kepala BNN Budi Waseso (angkatan 1984), dan Irwasum Dwi Priyatno (angkatan 1982).
LARISSA HUDA