Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panen Lancar, Gunungkidul Optimistis Harga Beras Stabil Sampai Lebaran  

image-gnews
Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul optimistis harga beras selama Ramadan sampai Lebaran nanti akan aman dan stabil karena pasokan lokal yang masih cukup memadai.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul mencatat, musim tanam kedua yang dimulai pada Maret-April atau saat peralihan kemarau tahun ini, terbukti telah berhasil dilalui dengan adanya panen serentak pada awal Juni ini di sejumlah kecamatan.

"Keberhasilan masa tanam kedua tersebut membuat (harga beras) di Gunungkidul akan tetap stabil, tak terpengaruh pergerakan komoditas pangan lain yang harganya relatif naik saat Ramadan," ujar Kepala Bidang Bina Produksi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Raharjo Yuwono kepada Tempo, Senin, 13 Juni 2016.

Dari sejumlah kecamatan bagian utara dan tengah Gunungkidul yang melakukan masa tanam kedua, yang sudah panen pada awal Juni antara lain Kecamatan Gedangsari, Nglipar, Ngawen, dan Patuk.

Panen kedua ini diklaim akan makin mendekati target panen sampai akhir tahun yang ditetapkan 292 ribu ton. Pada panen perdana Maret lalu, dari luasan tanam 7.842 hektare, sudah tercapai 240 ribu ton. "Kami kejar target itu dari musim tanam kedua April (panen Juni) dan ketiga September (panen Desember)," ujar Raharjo.

Limpahan pasokan beras lokal terjadi seiring dengan stabilnya harga beras medium di Gunungkidul, baik menjelang maupun awal Ramadan ini. Harga beras jenis IR 1 bahkan sempat turun dari Rp 9.750 menjadi Rp 9.675 per kilogram pada awal Ramadan. Beras jenis IR 2 juga turun dari Rp 8.608 menjadi Rp 8.475 per kilogram.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk beras kami proyeksikan tak akan ada operasi pasar, tak seperti gula, minyak goreng, dan daging yang memang diajukan," ujar Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Perindustrian Perdagangan Koperasi Gunungkidul Supriyadi.

Kondisi berbeda justru dialami pasokan elpiji melon atau ukuran tiga kilogram yang mulai seret akibat naiknya permintaan selama Ramadan ini. 
"Kami sudah mengajukan penambahan kuota bulanan pada Pertamina sebesar 7 persen sampai Lebaran selesai," ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Gunungkidul Hidayat.

Hidayat menuturkan, kebutuhan gas melon bulanan di Gunungkidul yang besarnya 274.720 tabung, sejak akhir Mei lalu mulai seret dan berlangsung sampai Ramadan tiba.

"Kami berharap tambahan kuota bulanan sampai Lebaran bisa segera direalisasikan agar kegiatan masyarakat kecil terjamin," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

9 Juli 2023

Sampel darah milik warga saat pengambilan sampel darah di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Dinas Kesehatan Gunungkidul melakukan pengambilan sampel darah untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Begini Risiko-risiko Penyakit Antraks

Antraks biasanya ditemukan pada hewan ternak dan dapat ditularkan ke manusia.


Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

9 Juli 2023

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Penyebab Antraks yang Menimbulkan 3 Korban Jiwa di Gunung Kidul

Antraks menjadi suatu kondisi yang masih kerap terjadi di seluruh negara berkembang.


Desa Wisata Nglanggeran Raih Predikat UNWTO Best Tourism Village 2021

4 Desember 2021

Berbagai kegiatan dilakukan di Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Foto. dok. Pengelola Dersa Wisata Nglanggeran
Desa Wisata Nglanggeran Raih Predikat UNWTO Best Tourism Village 2021

Desa wisata Nglanggeran bersaing dengan puluhan desa wisata lain dari seluruh dunia dalam ajang UNWTO Best Tourism Village 2021


Taman Kehati Eroniti di Gunungkidul Yogyakarta, Destinasi Wisata Ekosistem Karst

1 Juni 2021

Menanam padi gogo rancah diseling jagung di lahan Taman Kehati Eroniti. Dok. Instiper Jogja
Taman Kehati Eroniti di Gunungkidul Yogyakarta, Destinasi Wisata Ekosistem Karst

Taman Kehati Eroniti di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta merupakan ekosistem karst yang memiliki setidaknya 23 jenis flora.


Populasi Monyet di Gunung Kidul Kebanyakan, 1.200 Akan Diekspor

6 September 2019

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
Populasi Monyet di Gunung Kidul Kebanyakan, 1.200 Akan Diekspor

Pengurangan populasi monyet ekor panjang sebanyak 1.200 ekor atau sekitar 60 sampai 70 persen dari yang ada di Gunung Kidul


Petani Gunung Kidul Atasi Kekeringan dengan Irigasi Perpompaan

12 Agustus 2019

Poktan Tani Manunggal, Wediutah Ngeposari, Semanu, Gunung Kidul mengatasi kekeringan dengan irigasi perpompaan.
Petani Gunung Kidul Atasi Kekeringan dengan Irigasi Perpompaan

Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 93.860 unit pompa air periode 2015-2018. Irigasi perpompaan telah disalurkan di Kabupaten Gunung Kidul.


Gunung Purba Nglanggeran Bakal Saingi Wisata Pantai Selatan

10 Agustus 2019

Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. TEMPO/Pius Erlangga
Gunung Purba Nglanggeran Bakal Saingi Wisata Pantai Selatan

Pesisir pantai selatan sudah jadi ikon wisata Gunung Kidul, namun Gunung Purba Nglanggeran siap menjadi destinasi ikonik berikutnya.


Idul Adha, Dinas Kesehatan DIY Monitoring Kesehatan Ternak

2 Juli 2019

Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Idul Adha, Dinas Kesehatan DIY Monitoring Kesehatan Ternak

Dinas Kesehatan DIY kian intens melakukan monitoring terhadap kesehatan ternak untuk persiapan hari raya Idul Adha.


Sultan Soroti Polemik SD Negeri Wajibkan Siswa Berseragam Muslim

27 Juni 2019

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta keluarga menggunakan hak pilihnya di TPS 15, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta atau di rumah bernama Ndalem Cokronegaran pada Rabu, 17 April 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Sultan Soroti Polemik SD Negeri Wajibkan Siswa Berseragam Muslim

Sri Sultan Hamengku Buwono X tak percaya jika kasus sekolah negeri di Kabupaten Gunungkidul yang mewajibkan pakaian muslim pada siswanya karena kesala


Cerita Wali Siswa SD Negeri Gunung Kidul Protes Seragam Muslim

25 Juni 2019

Ilustrasi siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Iqbal Lubis
Cerita Wali Siswa SD Negeri Gunung Kidul Protes Seragam Muslim

Surat edaran Kepala SD Negeri Gunung Kidul itu diprotes seorang ibu bernama Rini Widiastuti.