TEMPO.CO, Sidoarjo – Pihak Kepolisian Resor Sidoarjo, Jawa Timur, mengatakan tidak ada pengamanan khusus di terminal terbesar se-Asia Tenggara, Terminal Purabaya, yang berlokasi di Kecamatan Waru, Sidoarjo, pasca-penangkapan empat terduga teroris di Surabaya.
"Hanya operasi rutin," kata Kapolres Sidoarjo Ajun Komisaris Besar M. Anwar Nasir kepada Tempo, Senin, 13 Juni 2016. Anwar mengaku belum mendapat instruksi untuk menggelar pengamanan khusus itu. "Lihat saja ke depannya."
Meski begitu, pihaknya telah melakukan upaya lain untuk mengantisipasi hal itu. Antisipasi diwujudkan melalui program Peduli Tetangga yang digagas Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf bersama Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. "Kami maksimalkan program itu saja," katanya.
Anwar meminta warga peduli dengan tetangganya. Warga diminta memperhatikan betul profil dan pekerjaan tetangganya masing-masing. Bila ada tetangga yang mencurigakan, bisa langsung melapor ke polisi. "Warga tidak boleh apatis."
Hal berbeda justru dilakukan otoritas Bandara Internasional Juanda Surabaya, yang juga berada di Sidoarjo. "Sejak ada informasi penangkapan empat terduga teroris, kami langsung lakukan pengetatan pengamanan," kata Manajer Security Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, Sukirman.
Pihak keamanan bandara memeriksa kendaraan dan barang milik penumpang di pintu masuk dan terminal kargo. Pengetatan dilakukan bersama satuan tugas pengamanan dari TNI Angkatan Laut yang ada di Bandara Internasional Juanda.
Sebelumnya, pada Rabu, 8 Juni 2016, Densus 88 Antiteror menangkap empat terduga teroris di tiga tempat berbeda di Surabaya. Mereka adalah PHP, BRN alias JF alias F, FN, dan S. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan para tersangka berencana meledakkan bom pada 17 Ramadan 1437 atau 22 Juni 2016 di Surabaya. (Baca juga: Terduga Teroris Surabaya Pendiam dan Rajin Bersih-bersih)
Pengamanan Kota Surabaya dan sejumlah titik di Jawa Timur diperketat pasca-penangkapan empat terduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 pada 8 Juni 2016. "Pengamanan dilakukan oleh seluruh jajaran dan tidak hanya di Surabaya," ujar Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Raden Argo Yuwono. Peningkatan pengamanan di Jatim berbarengan dengan pengamanan Ramadan dan Lebaran 2016. Di Probolinggo, misalnya, Kamis pekan lalu, Polres setempat merazia kendaraan di terminal untuk mengantisipasi ancaman terorisme di jalur Surabaya-Bali.
NUR HADI