Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelaparan, Kera Langka Ini Masuk Kota Tapi Nasibnya Tragis  

image-gnews
Seekor kera hitam (Macaca Maura) mencari makan di habitatnya di Hutan Karaengta, Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, 30 April 2016.TEMPO/Fahmi Ali
Seekor kera hitam (Macaca Maura) mencari makan di habitatnya di Hutan Karaengta, Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, 30 April 2016.TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Kendar --  Seekor satwa dilindungi kera hitam khas sulawesi (macaca ochreata) ditemukan mati di sekitaran Taman Kota yang terletak di jalan Abu Nawas, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu sore 12 Juni 2016.

Diperkirakan kera hitam itu mati ditembak. Di bagian dada terdapat lubang seukuran jari kelingking anak kecil dan luka di bagian perut.

Jemi, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, mengatakan, kera Sulawesi itu terlihat masih hidup di sekitar taman sejak dua hari lalu. Satwa yang dilindungi dan terancam punah itu terlihat bersama 4 ekor kawannya, bergelantungan di atas pohon teram besi setinggi hampir 15 meter. Namun ia tak tahu dari mana kera itu datangnya.

"Banyak yang melintas singgah melihat kawanan kera-kera. Memang jadi tontonan menghibur," ujar Jemi. Sayangnya ada saja sejumlah pengunjung yang jahil. Menurut Jemi, sejumlah warga yang datang menyakiti kawanan hewan dilindungi ini, dengan melempari dan menjolok menggunakan tongkat kayu.

Prihanto dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Sulawesi Tenggara, mengaku sudah mengetahui keberadaan satwa endemik itu sejak Sabtu 11 Juni 2016. BKSDA sudah ke lokasi namun belum bisa memindahkan kawanan kera itu ke habitatnya dengan alasan keterbatasan alat. Dia mengaku prihatin atas kematian seekor kawanan macaca ochreata yang ditembak mati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Penangkapan perlu senapan bius. Rencana baru Senin besok BKSDA akan lakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan yang memiliki peralatan lengkap," tutur Prihanto saat dikonfirmasi.

Perihal asal muasal kawanan kera yang tetiba saja ada di dalam kota, Prihanto menduga satwa endemik pulau Sulawesi datang dari kawasan pegunungan Tahura Nipa-nipa yang membentang dari wilayah Kota Kendari sampai wilayah Kabupetan Konawe. Kawanan macaca bukan hewan peliharaan.

Prihanto menuturkan biasanya kalau hewan-hewan ini masuk kota karena habitatnya terdegradasi oleh gangguan manusia atau alam. Alasan lainnya, hewan ini kelaparan akibat kekurangan pasokan makanan di hutan. "Sehingga kawanan masuk ke dalam kota."

ROSNIAWANTY FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

48 hari lalu

Foto udara salah satu lokasi yang terdampak banjir bandang akibat luapan Kali Lasolo di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis 7 Maret 2024. Pihak BPBD Kota Kendari belum mengidentifikasi jumlah rumah yang rusak akibat banjir bandang. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

20 April 2023

Caption Masjid Nur Alam, masjid terapung Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Hatta Muarabagja/Tempo
Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

Bagi masyarakat di Kota Kendari, khususnya para pelancong, Masjid Al Alam menjadi salah satu destinasi favorit.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Anjungan Teluk Kendari. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.
Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan