TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault merayu Yusuf Mansur untuk mencalonkan diri pada Pilkada Jakarta tahun depan. Rayuan itu disampaikan Adhyaksa secara langsung dalam sebuah acara yang digelar Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 10 Juni 2016.
Adhyaksa memiliki keyakinan Yusuf Mansur memiliki peluang besar untuk menang dalam pemilihan. Alasannya, sebagai pendakwah, nama Yusuf Mansur sudah sangat populer di masyarakat. Apalagi pendiri Pondok Pesantren Daarul Qur'an itu juga memiliki konsep yang dahsyat untuk Jakarta. "Kalau kita maju, jadi nih, ustadz," ujar Adhyaksa.
Untuk meyakinkan Yusuf Mansur, Adhyaksa bercerita tentang pengalamannya beberapa waktu lalu. Dia menunggu Yusuf cukup lama dalam sebuah acara. Tiba tiba muncul iring-iringan mobil polisi yang mengawal mobil Yusuf Mansur. Kejadian itu dianggap Adhyaksa sebagai sebuah petanda. "Wah tanda-tanda jadi Gubernur, nih, bang Yusril suruh minggir aja," ujar Adhyaksa.
Yusuf tidak banyak memberikan reaksi mendengar rayuan Adhyaksa itu. Sesekali dia memperlihatkan senyum. Saat diminta untuk berbicara, Yusuf menegaskan dirinya tidak akan mencalonkan diri dalam Pilkada DKI Jakarta. "Kalau masih ada senior, kurang cakep kalau saya ada di depan," ujar Yusuf.
Majelis Pelayan Jakarta adalah organisasi yang dimotori oleh Bachtiar Nasir. Kelompok ini aktif mencari calon gubernur dari kalangan muslim. Sejauh ini MPJ telah merekomendasikan sejumlah nama yang dinilai layak memimpin Jakarta. Mereka antara Adhyaksa Dault, Bupati Kabupaten Bantaeng Nurdin Abdullah, pengusaha Sandiaga Uno, Bupati Bojonegoro Suyoto, Yusuf Mansur, Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Yusril Ihza Mahendra.
PRADITYO ADI | SS