TEMPO.CO, Batam - Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, saat ini menghentikan semua aktivitas bandara karena ada insiden pesawat tergelincir saat mendarat. "Pukul 07.15 pesawat Cassa U-621 uncontrol di Runway 22 Bandara," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hemi Pamurahardjo, kepada Tempo, Jumat, 10 Juni 2016.
Hemi mengatakan pesawat yang terbang dari Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang menuju Bandara Hang Nadim, Batam itu tengah memuat empat tahanan dan satu saksi. Rencananya mereka akan diangkut dari Bandara Hang Nadim Batam ke Armatim. Mereka dikawal oleh enam personel dari TNI Angkatan Udara.
Pesawat tersebut berangkat pada pukul 06.50 WIB dan tiba di Bandara Hang Nadim, Batam pada pukul 07.15. Di dalam pesawat tersebut ada Pilot Mayor Laut Tatang, kopilot Kapten Laut Rony, 1 Serang, dan 2 kru pesawat. Ditambah empat tahanan dan satu saksi. Pesawat itu total memuat 11 orang.
Pesawat tersebut mendarat dari arah barat daya ke arah timur laut bandara. Saat mendarat, pesawat mengalami slide landing uncontrol pada Appron AE1-3. Pesawat tersebut kemudian menyerong ke arah kiri sejauh 300 meter dari runway.
Pesawat kemudian keluar jalur runway dengan kecepatan tinggi. Bahkan, dari keterangan Hemi, pesawat masuk rerumputan di sekitar runway. Pesawat baru berhenti setelah roda depan masuk ke got di area runway. "Kerugian personel nihil (tidak ada korban)," katanya.
Pihak bandara saat ini sedang berusaha mengevakuasi pesawat dari kawasan runway. Selama evakuasi berlangsung, bandara ditutup untuk sementara waktu. Penyebab tergelincirnya pesawat juga akan diselidiki. Dugaan sementara, ada masalah teknis pesawat. Namun Hemi belum dapat merinci hal tersebut.
AVIT HIDAYAT
