TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tetap menghargai kerja keras Teman Ahok, tim relawan yang mendukungnya maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Kalau saya sih enggak mungkin ninggalin 'Teman Ahok', ya. Sesuatu yang bisa sangat mengecewakan," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 9 Juni 2016.
Keputusan Ahok maju sebagai calon independen sudah bulat. Jumlah kartu tanda penduduk warga DKI Jakarta yang sudah terkumpul sebagai syarat maju independen dalam waktu dekat ini akan mencapai 1 juta lembar. "Kan yang penting bisa ikut (pilkada). Sejuta (KTP) pasti sampai. Justru yang jadi masalah kalau KTP kami dianggap tidak sampai," ujarnya.
Ahok juga mengapresiasi rencana tim relawannya yang berinisiatif mencanangkan "Gerakan Cuti Demi Ahok". Gerakan ini merupakan ajakan meluangkan waktu sehari mendatangi panitia pemungutan suara untuk memverifikasi KTP yang telah terkumpul.
Saat ini, menurut Ahok, tim relawannya telah membentuk tim di setiap kelurahan yang bisa didatangi untuk melakukan verifikasi. Dengan adanya gerakan tersebut, relawan Ahok mengajak agar mereka yang telah mengumpulkan KTP miliknya mendatangi sendiri PPS yang ada. "Nah, sekarang kalau kayak gitu bagaimana? Ini kayak Bung Karno bilang, satu pemuda mengguncang dunia, nih," kata Ahok.
Dalam revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah 2015 menyebutkan harus ada verifikasi bagi calon perseorangan kepada PPS. Petugas akan mendatangi warga yang telah menyerahkan KTP-nya kepada calon kepala daerah non-partai untuk diperiksa validitasnya. Jika saat ditemui petugas yang bersangkutan tidak ada, dalam waktu tiga hari mereka harus mendatangi PPS.
KPUD mengajukan syarat bagi pasangan calon non-partai untuk menggalang dukungan hingga minimal 532.210 pemilih atau 7,5 persen dari daftar pemilih tetap. Sampai hari ini, berdasarkan pantauan dari situs yang dibuat oleh tim relawannya, www.temanahok.com, jumlah KTP yang telah terkumpul sudah mencapai 950.929 lembar.
LARISSA HUDA
Baca juga:
Pilkada DKI: 3 Pemicu Ahok Bakal Kompromi dengan Partai
Begini Rencana Terduga Teroris Meledakkan Bom di Surabaya