Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PDIP Ajukan Syarat Buat Ahok: Tobat Politik dan Ikut Ujian  

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama istri Veronica Tan (kanan) di dampingi Megawati Soekarnoputri, bersama wakil Gubenur Djarot Saiful Hidayat dan Istri Heppy Farida di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, 17 Desember 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama istri Veronica Tan (kanan) di dampingi Megawati Soekarnoputri, bersama wakil Gubenur Djarot Saiful Hidayat dan Istri Heppy Farida di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, 17 Desember 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajukan syarat buat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jika ingin didukung dalam Pilkada 2017.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan Ahok harus lebih dulu mengakui telah salah jalan lantaran memilih jalur perseorangan. "Harus 'tobat politik' dulu," kata Basarah, Rabu, 8 Juni 2016.

Pernyataan itu dilontarkan Basarah menanggapi klaim Ahok yang menyebut partai berlogo banteng dengan moncong putih itu telah merestui Ahok. "Dari awal Bu Mega kan mau usung saya. PDIP sudah OK mau usung," ujar Ahok.

Ahok menyatakan telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Mega di Teuku Umar, Menteng. Dalam pertemuan itu, Ahok menyebut Mega memuji kinerja Ahok-Djarot. "Bu Mega cuma bilang, 'Kalian itu sudah baik berdua’, begitu, lho," kata Ahok.

Tapi, dukungan itu nyatanya bukan tanpa syarat. PDI Perjuangan meminta Ahok menuntaskan sejumlah ketentuan.

Selain harus melakukan 'tobat politik', kata Basarah, Ahok juga diminta mendaftar sebagai calon gubernur yang nantinya bakal diusung PDI Perjuangan. Menurut Basarah, Ahok mesti mengikuti tahapan-tahapan yang telah digariskan partai. "Termasuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan," kata Basarah.

PDI Perjuangan, kata Basarah, juga tak mau salah langkah dalam mengusung calon Gubernur DKI Jakarta. Saat ini, PDI Perjuangan masih menunggu hasil penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus Sumber Waras yang menyeret Ahok.

Basarah khawatir jika nantinya KPK menetapkan Ahok sebagai tersangka. "Jangan sampai begitu Ahok diusulkan sebagai calon gubernur tiba-tiba dia jadi tersangka," kata dia.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Andreas Hugo Pareira juga sempat melontarkan pernyataan serupa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Andreas, meski peluang Ahok masih terbuka, Ahok perlu menyelesaikan sejumlah urusan seperti kasus reklamasi dan dengan Teman Ahok, pendukung Ahok di jalur perseorangan. "Peluang ada, tapi Ahok urusi dulu relawannya," kata Andreas Senin lalu. "Karena kami juga memperhitungkan hal-hal itu."

Ahok mengatakan sebetulnya keputusannya memilih Teman Ahok bermula dari persoalan hak menyertakan pendapat dalam APBD 2015. "PDIP waktu itu kan menyetujui, memprotes soal anggaran E-budgeting," ujar Ahok.

Karena khawatir akan batas waktu pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Ahok pun memilih Teman Ahok. "Waktu ketemu (Teman Ahok), kan gimana nih PDIP kalau dia enggak ngasih gimana Pak? kami udah enggak keburu nolong Bapak. Itu ceritanya," kata Ahok.

Ihwal kasus Sumber Waras, Ahok menanggapi santai. "Orang sertifikat juga sudah kita pegang. Masalah apa Sumber Waras?" kata dia. Soal Teman Ahok, Ahok pun menyatakan sampai saat ini masih tetap di jalur perseorangan. Dia tak ingin mengecewakan Teman Ahok."Sudah berjuang, masa ditinggal?" kata Ahok.

Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris tak yakin sepenuhnya dengan pilihan Ahok yang menolak jalur partai. Menurut dia, sejak awal sebetulnya Ahok lebih memilih jalur partai ketimbang mendaftar lewat jalur perseorangan.

Hanya saja, saat itu Ahok khawatir tak ada partai yang meminangnya hingga tenggat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. "Saya yakin Pak Ahok-Djarot bisa maju lagi," kata dia.

DEVY ERNIS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

25 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

25 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

39 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

43 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

44 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

44 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

48 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.


Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

Ahok datang bersama istri dan dua anaknya pada pukul 07.10 WIB dengan mobil berwarna hitam.