TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kepolisian Resor Kota Besar Bandung membentuk tim khusus untuk memburu pelaku pembunuh anggota Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat, Prajurit Satu Galang Suryawan. Hingga saat ini, polisi mengidentifikasi ada sekitar 20 terduga pelaku yang diduga menganiaya Galang hingga tewas.
“Tindak lanjut sekarang Polrestabes membentuk tim khusus yang di-back up Polda Jawa Barat. Doakan saja kita bongkar secepatnya,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis, 9 Juni 2016.
Ia mengatakan polisi mempunyai kendala untuk mengungkap siapa penganiaya dan pembunuh Galang. Di antaranya alat bukti dan keterangan saksi yang kurang saat kejadian. Meskipun di lokasi kejadian terpasang CCTV, Yusri mengatakan, alat tersebut tidak bisa terang menampilkan siapa yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Ada lebih dari 20 pengemudi kendaraan bermotor yang diduga mengeroyok korban. Kendalanya, CCTV yang ada itu buram, jadi kita kirim ke Laboratorium Forensik, ke tempat ahli, agar lebih terang,” katanya.
Selain itu, kendala polisi adalah adanya kasus serupa di tempat yang sama saat Galang dikeroyok. Hal itu membuat konsentrasi penyidik menjadi kabur. "Ini yang kita kroscek pelakunya sama atau tidak karena harinya sama dan jaraknya dekat. Harapan kami, pelaku menyerahkan diri," tuturnya.
Galang tewas setelah dianiaya dan ditusuk pada bagian punggung oleh segerombolan orang tak dikenal pada Ahad, 5 Juni 2016, sekitar pukul 01.00. Korban dikeroyok saat perjalanan pulang dari Jalan Asia Afrika menuju rumah dinasnya di Kota Cimahi. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh warga yang melihat dia terkapar. Galang pun sempat mendapat tindakan operasi. Namun dia dinyatakan meninggal sore harinya.
IQBAL T. LAZUARDI S.