TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang besar setinggi 4 meter di perairan laut selatan merendam dan merusak 19 rumah di Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Banjir pasang air laut atau rob ini sudah terjadi sejak sepekan lalu. Namun, ombak yang paling besar menerjang pada Selasa malam, 7 Juni 2016.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah E.K. Hafi Lutfi berujar, gelombang besar tak sampai menimbulkan korban jiwa manusia. Namun ia meminta masyarakat tetap mewaspadai peluang munculnya gelombang tinggi dalam beberapa hari ini. “Gelombang setinggi 4 meter itu sudah membahayakan,” kata Lutfi pada Rabu malam, 8 Juni 2016.
Ketua Nelayan Tambakrejo Sih Budi Hari menambahkan, kecepatan angin yang mencapai 30 knot (setara dengan 56 kilometer per jam) membuat ombak bergulung-gulung dan cepat menghantam pantai. Air laut cepat mencapai permukiman. Kondisi yang membahayakan jiwa itu membuat hampir semua nelayan, yang berjumlah 2.650, berhenti melaut. Mereka berdiam di rumah atau hanya memperbaiki kapal. Mereka yang nekat melaut tak berani melewati batas aman 70 mil dari garis pantai.
“Masih ada yang nekat melaut, tapi mungkin hanya tiga orang. Itu pun tak berani jauh-jauh dan lama. Hasil tangkapannya sangat minim. Saat ini paceklik ikan,” tutur Budi.
Desa Tambakrejo menjadi pusat kegiatan kelautan dan perikanan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Namun populasi penduduk terkonsentrasi di Sendangbiru, yakni sekitar 900 keluarga dengan 1.750 nelayan. Kepala Desa Tambakrejo Sudarsono mengatakan tinggi gelombang normal 2 meter. Kecepatan angin pun hanya sepertiga dari yang terjadi pekan ini.
“Hantaman gelombang tahun lalu lebih besar lagi dibanding sekarang," ucapnya. "Kali ini, anehnya, saat masuk musim kemarau, masih muncul gelombang tinggi dan hujan.”
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Bagio Setyono mengatakan gelombang besar melanda hampir semua pantai di selatan Malang, seperti Pantai Kondangmerak di Kecamatan Bantur dan Lenggoksono di Kecamatan Tirtoyudo. Ketinggian ombak bervariasi, 3-5 meter.
ABDI PURMONO