TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat hukum La Nyalla Mahmud Mattalitti, Djamal Aziz, mengatakan La Nyalla berpuasa seperti biasa di tahanan Kejaksaan Agung, Jakarta. "Tidak ada masalah karena banyak temannya di sana," kata Djamal saat dihubungi Tempo, Selasa, 7 Juni 2016.
Djamal mengatakan La Nyalla kadang-kadang meminta keluarganya agar membawakan ikan cakalang saat membesuk dia. "Makanan kesukaan dia cakalang," ucap Djamal.
Menurut Djamal, La Nyalla punya banyak kenalan di rumah tahanan tersebut. "Kawan-kawannya, ada orang dari Departemen Agama, TVRI, macam-macam," ujar Djamal. Menurut Djamal, ada sekitar 20 orang teman La Nyalla yang juga ditahan di sana.
Djamal tak mengetahui secara rinci kasus dan latar belakang perkara mereka. "Pokoknya saya lihat mereka baik-baik semua satu dengan yang lain," kata Djamal. Mereka juga salat berjemaah.
Pengacara La Nyalla menjadi sedikit tenang dan lega melihat kebersamaan mereka. "Karena ada teman-temannya," kata Djamal. Hanya, La Nyalla mengeluhkan ruangan tahanan yang panas.
La Nyalla ditahan karena diduga terlibat kasus korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri Indonesia Jawa Timur Rp 5,3 miliar dari total Rp 52 miliar pada 2012. Ia juga diduga terseret perkara pencucian uang hibah Rp 1,3 miliar di institusi yang sama pada tahun yang sama. Uang itu, menurut Kejaksaan, digunakan untuk keperluan pribadi La Nyalla, seperti pembelian saham perdana Bank Jatim.
La Nyalla ditahan Kejaksaan Agung sejak Selasa, 31 Mei lalu, setelah dideportasi dari Singapura. La Nyalla menyembunyikan diri sekitar dua bulan di Singapura. Ia ditangkap Kejaksaan di Bandara Soekarno-Hatta setelah turun dari pesawat.
REZKI ALVIONITASARI | ISTMAN M.P.
Catatan Redaksi
Berita ini telah direvisi pada 7 Juni 2016 pukul 14.40. Sebelumnya tertulis La Nyalla ditahan di Rumah Tahanan Salemba. Seharusnya tahanan Kejaksaan Agung.