Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pensiunan Guru Ini Sumbangkan Hasil Lelang Motor Tuanya

image-gnews
Hardjosudiro, pensiunan guru yang melelang motornya dan menyumbangkan sebagian besar uang hasil lelang motornya, yakni sebesar Rp 20.000.000 kepada dua yayasan anak difabel Bakti Luhur di Malang, Jawa Timur, dan Yogyakarta. facebook.com
Hardjosudiro, pensiunan guru yang melelang motornya dan menyumbangkan sebagian besar uang hasil lelang motornya, yakni sebesar Rp 20.000.000 kepada dua yayasan anak difabel Bakti Luhur di Malang, Jawa Timur, dan Yogyakarta. facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Petrus Kanisius Harjo Sudiro, 80 tahun, tengah bersantai ditemani kucing kesayangannya. Ia duduk di sebuah dipan yang berada persis di balik pintu depan rumahnya di Kampung Mancasan, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

Di samping dipan itu terdapat sebuah meja yang berserak buku dan benda seperti kitab suci berbahasa Jawa juga telepon seluler Nokia lawas. Persis di depan pintu rumah itu, tampak motor tua merek Suzuki. Kata Harjo, motor berkelir hijau kombinasi putih itu seolah ingin menyambut siapa saja yang datang. “Ini keluaran tahun 1977,” katanya saat ditemui Tempo, Senin, 6 Juni 2016.

Pensiunan guru mata pelajaran kimia di SMA Kolese De Britto itu tengah menjadi viral di dunia maya. Suami dari Theresia Sutanti, 79 tahun, itu tenar karena motor bututnya terjual melalui sebuah lelang online yang digelar para bekas muridnya di De Britto. Suzuki tua berhasil dilelang Rp 36,4 juta. "Saya mengira kalau bisa laku Rp 3 juta saja sudah sangat bagus, kok malah sampai segitu," ujar ayah satu anak itu.

Ceritanya, lelang tertinggi motor itu hanya Rp 15 juta. Namun gara-gara para bekas muridnya ingin ikut menyumbang, akhirnya terkumpul dua kali lipat lebih. Motor tua yang menemani Harjo selama 40 tahun terakhir itu 'terpaksa' dilelang bukan karena desakan kebutuhan. Harjo melelangnya karena ia sudah tak bisa mengurus perpanjangan surat izin mengemudi (SIM).

Motor itu pun masih rutin diservisnya setengah tahun sekali. Ia mendapat motor itu saat masih aktif sebagai guru. Seorang romo kepala sekolah De Britto yang memberikannya. "Dulu diminta pakai motor sama romo, dipinjami Rp 300 ribu, lalu saya cicil Rp 15 ribu per bulan 20 kali," ujar Harjo.

Namun bukan lantaran harga penjualan motor tuanya yang selangit itu yang membuat Harjo menjadi perbincangan. Pria yang mengabdi 27 tahun sebagai guru di De Britto (1969-1996) itu bukan orang tamak. Ia memilih menyumbangkan lebih dari separuh hasil lelang motornya untuk membantu operasional panti asuhan yang menampung anak-anak cacat ganda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, Harjo lima tahun ini mengidap sakit jantung dan diharuskan dokter memakai alat pacu. Uang pensiun yang ia terima hanya Rp 1,1 juta per bulan. "Baru siang tadi saya transfer di ATM, masing-masing Rp 10 juta," ujar Harjo. Panti asuhan itu ada dua tempat. Satu berada di Berbah, Kabupaten Sleman, dan satu lagi di Kota Malang, Jawa Timur.

Tak sampai disitu, Harjo juga akan menyumbangkan lagi hasil penjualan motor itu pada gereja lingkungannya. Ia tak berniat membeli motor baru karena para muridnya De Britto sudah membelikannya sepeda listrik untuk wira-wiri. "Tinggal menunggu motornya diambil yang menang lelang, saya enggak tahu orangnya, tapi tinggal di Jakarta dan bekas murid saya juga," ujar Harjo.

Sisa duit penjualan motor itu baru akan digunakan Harjo untuk kebutuhannya. Antara lain membetulkan sumur rumahnya yang rusak. Harjo menuturkan, niatnya menyumbang ke panti asuhan muncul begitu saja. "Namanya kebangetan kalau saya memakai uang sebanyak itu sendiri," ujarnya.

Harjo mengaku tak berharap apa-apa di usia senjanya saat ini. Ia menyumbang karena menganggap anak-anak di panti asuhan itu yang pantas menerima. "Anak-anak itu kan masih berhak punya harapan, saya sudah tua, tak berharap apa-apa," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

12 hari lalu

Ilustrasi guru madrsah. Foto : Kemendag
Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

16 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

23 hari lalu

Pelatihan Guru Samsung Innovation Campus Batch 5 (Samsung)
Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.


Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

35 hari lalu

Petugas memverifikasi peserta tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)  di lokasi ujian The Sultan Convention Center, Sumsel, Minggu 5 September 2021. SKD CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru dan non guru untuk penempatan instansi  pemerintah daerah di Sumatera Selatan ini  diikuti oleh 87.407 orang dan digelar mulai 4 September - 18 Oktober 2021  dengan menerapkan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Feny Selly
Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

42 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

44 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.