TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Cahya Hardianto Harefa mengatakan Tin Zuraida belum pernah melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Mahkamah Agung (MA), istri Sekretaris MA Nurhadi Abdurachman itu seharusnya melaporkan harta kekayaannya.
Cahya mengatakan, sejak menjadi pejabat, Tin belum sekali pun melaporkan hartanya. "Terkait dengan LHKPN, yang bersangkutan sama sekali belum pernah," ujar Cahya ketika dihubungi Tempo, Senin, 6 Juni 2016.
Selama ini, kata Cahya, pihaknya sudah pernah mengingatkan Tin segera mendaftarkan kekayaannya. "Pernah kirim surat kepada Kepala Biro Kepegawaian mengenai Pemberitahuan Kewajiban Penyampaian Formulir LHKPN, di mana terdapat juga nama yang bersangkutan," ucapnya. Namun, hingga sekarang, tak ada tanda-tanda Tin datang ke KPK untuk melaporkan LHKPN.
Cahya belum tahu berapa kali pihaknya mengirim surat kepada Tin. Ia memastikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Mahkamah Agung. "Koordinasi lisan selalu dilakukan tim KPK dengan tim MA," ujarnya.
Nama Tin Zuraida sering disebut-sebut sejak suaminya terindikasi terlibat dalam kasus suap Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam kasus itu, Lippo Group diduga memberikan duit kepada Panitera PN Jakarta Pusat, Edy Nasution, terkait dengan pengajuan peninjauan kembali perkara yang membelit perusahaan itu.
Belum bisa dipastikan apa kaitan Nurhadi dalam kasus itu. Namun penyidik KPK menemukan dokumen-dokumen yang diduga sebagai berkas perkara Lippo Group dan duit sejumlah Rp 1,7 miliar di rumah Nurhadi.
Selain itu, dalam penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, pernah ditemukan rekening mencurigakan atas nama Tin Zuraida. Pada 2010, PPATK melaporkan rekening tersebut ke kejaksaan. Namun, hingga hari ini, PPATK belum mendapat laporan kembali.
Tin pun sempat diperiksa penyidik KPK perihal kasus yang diduga melibatkan suaminya. Dalam pemeriksaan itu, Tin dimintai konfirmasi soal temuan duit Rp 1,7 miliar di rumahnya.
MAYA AYU PUSPITASARI