TEMPO.CO, Banjarbaru - Kementerian Agama mengucurkan anggaran Rp 66 miliar untuk merevitalisasi dan pengembangan sarana penyelenggaraan haji pada UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Hasan Fauzi, mengatakan dana revitalisasi bersumber dari APBN yang berbasis Sertifikat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2016.
Menurut Fauzi, revitalisasi asrama haji itu sangat mendesak seiring membengkaknya kuota haji asal Kalimantan Selatan. Ia berharap, proyek yang digarap oleh PT Nindya Karya itu rampung pada akhir tahun 2016. Jika penyelesaian proyek molor dari tenggat, Fauzi khawatir Kementerian Agama sulit memperoleh kucuran dana proyek dari SBSN pada tahun-tahun berikutnya.
“Harus selesai paling lambat akhir tahun ini. Jangan sampai molor, karena pasti dievaluasi Kementerian Keuangan. Dana SBSN itu kan diutamakan untuk proyek-proyek yang berdampak terhadap pelayanan masyarakat,” ujar Hasan Fauzi usai peletakan batu pertama pengembangan Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat 3 Juni 2016.
Kepala UPT Asrama Haji Banjarmasin, Faisal, optimistis bangunan baru empat lantai, itu bisa rampung sesuai jadwal di akhir tahun 2016. Menurut dia, fasilitas UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin sejatinya cuma berkapasitas 300 jamaah, jauh di bawah daya tampung yang ditetapkan pemerintah minimal dua kloter atau setara 600-an jamaah. “Kapasitasnya memang masih kurang,” ujar Faisal.
Bangunan yang berdiri di pelataran depan UPT Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, ini terdiri atas 63 kamar, ruang rapat, dan aula. Selain menopang calon tamu Allah, Faisal berencana menyewakan fasilitas yang ada untuk mendulang penghasilan sampingan bagi Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan. “Kami ingin ada ekonomi syariah, masyarakat bisa menyewa ruang rapat dan kamar yang ada,” kata dia.
Adapun Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan, mengaku telah lama merencanakan revitalisasi asrama haji. Ia berharap, jamaah haji asal embarkasi Banjarmasin dan sekitarnya bisa memperoleh pelayanan maksimal saat menginap di asrama.
Tahun ini, embarkasi Banjarmasin mendapat kuota haji sebanyak 3.050 jamaah dengan jumlah penabung haji per 18 April 2016 sebanyak 86.749 orang. Alhasil, masa tunggu calon jamaah haji asal Kalimantan Selatan selama 28 tahun. Adapun secara nasional, kuota haji tahun 2016 sebanyak 168.800 jamaah. Fauzi memastikan pemerintah Indonesia gagal mendapat kuota haji tambahan sebanyak 10.000 jamaah. “Antrean terlama kedua setelah Sulawesi Selatan. Ada baiknya juga, menunjukkan masyarakat Kalsel sejahtera, karena banyak yang ingin naik haji,” kata Fauzi.
DIANANTA P. SUMEDI