TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan tidak ada korban warga negara Indonesia dalam insiden penembakan di University of California, Los Angeles (UCLA), kemarin.
“Saya mendapat laporan dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) Los Angeles bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa penembakan di kampus UCLA, yang diduga dilakukan beberapa orang," kata Retno dalam siaran persnya, Kamis, 2 Juni 2016.
Retno menerima informasi dari KJRI di Los Angeles, bahwa pada pukul 10.00 waktu setempat, terjadi penembakan di kampus UCLA, yang diduga dilakukan empat orang berseragam hitam-hitam.
Pada pukul 10.44, p-ihak keamanan kampus mengatakan telah menutup seluruh kampus UCLA yang luasnya sekitar 419 ribu hektare. Selanjutnya, pada pukul 11.53, diumumkan adanya dua orang korban tewas berjenis kelamin laki-laki.
Retno menyampaikan, KJRI Los Angeles saat ini terus memantau situasi dari dekat. Salah satunya menugaskan tiga orang staff KJRI untuk memantau situasi di lapangan serta berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.
KJRI juga menghubungi beberapa mahasiswa dan tenaga pengajar WNI yang berada di dalam kampus melalui pesan elektronik, WhatsApp.
Sekitar pukul 12.10, Kepala Polisi Los Angeles mengumumkan bahwa kampus UCLA telah aman. Untuk sementara disimpulkan, kejadian tersebut adalah "kasus pembunuhan-bunuh diri" dengan satu pelaku dan satu korban ditemukan tewas.
Kepolisian setempat masih terus menyisir area kampus dan mengevakuasi mahasiswa yang berada di lokasi. Sebagai informasi, saat ini ada 87 mahasiswa Indonesia dan satu tenaga pengajar di UCLA.
MAYA AYU PUSPITASARI