TEMPO.CO, Bengkulu - Gempa berkekuatan 6,5 skala ritcher (SR) membuat warga Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu ketakutan sebagian besar mengungsi sejak subuh pasca gempa ke tempat tinggi, salah satunya dekat RSUD Mukomuko, tepatnya di Desa Agung Jaya Kecamatan Air Manjunto Kabupaten Mukomuko.
Subuh yang disertai hujan gerimis itu tidak menghalangi warga untuk mengungsi. Jalanan di kabupaten Mukomuko mendadak ramai. Mobil-mobil bergerak mencari tempat tinggi menghindari kemungkinan tsunami.
Salah seorang warga, Nurhidayati, mengatakan sangat takut. Mereka saat itu sedang tidur tiba-tiba saja digoyang gempa yang membuat tempat tidurnya bergerak cukup kencang.
"Tahu gempa kita sekeluarga langsung keluar, lihat tetangga mengungsi kami ikut juga," katanya saat dihubungi, Kamis 2 Juni 2016.
Saat ini Nur masih bertahan di lokasi pengungsian mereka. Sebagian besar masyarakat menurutnya masih bertahan dimobil masing-masing.
Untuk yang tidak punya kendaraan sebagian ikut mobil tetangga dan kerabat dan ada juga yang bertahan di rumah mereka.
Menurut Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Edward akibat gempa ini beberapa rumah warga mengalami kerusakan ringan dan sedang. "Untuk jumlahnya masih kami data," kata Edward.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya mengatakan gempa dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia di zona benioff bagian atas. Posko BNPB telah menganalisis guncangan gempa dari BMKG, USGS, dan GDAC.
Berdasarkan peta guncangan gempa atau gempa dirasakan dari BMKG, maka intensitas gempa dirasakan di Solok, Painan, Mukomuko IV-V MMI (II SIG BMKG); Kepahiang, Padang Panjang III-IV MMI ( II SIG BMKG); Kabupaten Agam, Kabupaten 50 Kota III MMI (II SIG BMKG).
SIG adalah Skala Intensitas Gempabumi yang dibuat oleh BMKG sesuai dengan kondisi Indonesia. II SIG berarti dirasakan banyak orang tetapi tidak meninbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Sedangkan berdasarkan analisis guncangan gempa dari USGS (Badan Geologi Amerika) di Pesisir Selatan berintensitas VI MMI (kuat), sedangkan di Mukomuko IV MMI (sedang).
Potensi kerusakan akibat gempa hanya ringan. Sedangkan berdasarkan analisis dari Global Disaster Alert and Coordination System, guncangan gempa berintensitas VI MII (kuat) di Desa Gati Kabupaten Pesisir Selatan. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ringan. Hal ini disebabkan gempa yang terjadi adalah gempa dengan kedalaman menengah, dimana ciri gempa kedalaman menengah spectrum getarnya luas namun tidak menimbulkan kerusakan yang massif.
Posko BNPB telah mengkofirmasi dampak gempa 6,5 SR ke beberapa BPBD yang terdampak. Beberapa daerah dilaporkan mengalami guncangan keras hingga sedang.
Guncangan gempa sangat keras dirasakan masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan dan Muko-Muko selama sekitar 20-30 detik. Tempat tidur dan peralatan rumah bergeser dari posisinya. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Bahkan ada sebagian masyarakat yang hendak mengungsi. Dampak kerusakan akibat gempa masih dalam pendataan.
Di Kota Padang gempa dirasakan cukup kuat. Masyarakat di wilayah pesisir Sumatera Barat, Bukit Tinggi, Padang Panjang dan sekitarnya juga merasakan guncangan gempa cukup keras. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Hubungan komunikasi telpon dan listrik normal. Saat ini kondisi masyarakat telah normal. Belum ada laporan kerusakan.
Gempa juga dirasakan di Kota Padang, Solok Selatan, Jambi, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, Padang Pariaman, Pekanbaru, Pasaman, Tanah Datar, dan beberapa daerah di Sumatera Barat, Jambi. Aktivitas masyarakat telah normal kembali. Dampak kerusakan akibat gempa secara riil di lapangan akan dilaporkan. Saat ini BPBD masih melakukan pendataan.
PHESI ESTER JULIKAWATI