TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, berhamburan ke luar rumah karena merasakan getaran gempa yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis pagi, 2 Juni 2016.
"Goncangan gempa terasa sekali di Padang Panjang," kata Rina, warga Kelurahan Balai-Balai, yang ikut menyelamatkan diri.
Rina mengatakan gempa yang dirasakan tersebut tidak tahu pusatnya di mana. Yang pasti, kata dia, ia berinisiatif langsung menyelamatkan diri terlebih dulu.
"Baru ada getaran, kami langsung menyelamatkan diri," kata Rina sambil menggendong anak laki-lakinya.
Warga lainnya juga mengatakan hal yang sama. Getaran yang terjadi menjelang pagi itu membuat warga Padang Panjang khawatir.
"Padang Panjang merupakan kawasan rawan gempa yang pernah menjadi pusat gempa beberapa kali pada 2007. Dengan getaran pagi ini, kami menjadi cemas kalau bencana itu kembali terjadi," kata Roni.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Padang Panjang mencatat telah terjadi gempa pukul 05.56.01 WIB dengan kekuatan 6,5 SR. Gempa berpusat di posisi 2.29 Lintang Selatan (LS), 100.46 Bujur Timur (BT), berkedalaman 72 kilometer, dan berada sekitar 79 kilometer dari barat daya Pesisir Selatan, Sumbar. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Pemkot Padang Panjang mengimbau masyarakat yang ada di daerah itu selalu meningkatkan kewaspadaan.
"Gempa bisa saja terjadi kapan dan di mana saja. Untuk itu, kami berharap, masyarakat selalu waspada. Namun gempa yang baru dirasakan tidak berpotensi tsunami," kata Wakil Wali Kota Padang Panjang Mawardi. Untuk saat ini, katanya, belum ada laporan dari masyarakat terkait dengan jumlah kerusakan bangunan yang terjadi akibat gempa tersebut.
ANTARA