TEMPO.CO, Bandung - Kepala Staf Kodam III/Siliwangi Brigjen TNI Wuryanto mengatakan, akan menyebar perwira mengawasi sungai Citarum dalam program bersih-bersih sungai itu bersama pemerintah provinsi Jawa Barat. “Sebanyak sungai di Bandung Raya sebanyak itulah perwira yang akan diberi tanggung jawab,” kata dia di Bandung, Selasa, 31 Mei 2016.
Wuryanto mengatakan, masing-masing perwira itu diminta menghitung kebutuhan prajurit serta dukungan logistik dan peralatan untuk membersihkan ruas Sungai Citarum yang menjadi tanggung jawabnnya masing-masing. “Kodam akan mendukung semuanya,” kata dia.
Menurut Wuryanto, hanya ada dua ukuran untuk menilai pekerjaan para perwira itu yakni ruas sungai yang jadi tanggung jawabnya bersih, dan masyarakat di wilayah itu sadar tidak lagi membuang sampah. “Sadar masyarakat, dan bersih sungainya, itu cukup. Masalah teknis berapa kebutuhan personil, peralatan, masing-masing perwira yang merencanakan,” kata dia.
Kendati demikian, masing-masing pada pekan pertama gerakan bersih-bersih Citarum mulai 2 Juni nanti, ada 2 ribu prajurit TNI yang terlibat. “Untuk hari-hari selanjutnya, akan menyesuaikan,” kata Wuryanto.
Wuryanto mengatakan, TNI akan mengikuti program yang sudah disiapkan pemerintah provinsi dalam kerja bersih-bersih Sungai Citarum itu. Lewat program Citarum Bestari, pemerintah Jawa Barat bersama TNI menyasar semua aliran sungai di wilayah Bandung Raya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, sengaja menggandeng TNI untuk mempercepat program Citarum Bestari yang sudah dikerjakan sejak tahun 2014. Dia mengklaim, program itu saat ini berhasil mengerem sampah yang dibuang ke dalam Sungai Citarum hingga 30 persennya. “Akselerasinya gerakan ini menggandeng TNI dan Polri, mulai 2-9 Juni ada program terus menerus membersihkan sungai Citarum sehingga dampak fisiknya kelihatan,” kata dia di kesempatan itu, Selasa, 31 Mei 2016.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, minggu pertama ditargetkan bisa membersihkan sampah fisik di Sungai Citarum. Gerakan bersih-bersih sungai itu akan dilanjutkan berkala setiap Sabtu hingga akhir Desember ini. “Gerakan ini akan dilanjutkan tahun 2017, sampai selesai,” kata dia.
Menurut Aher, pada tahap awalnya, masih menyasar warga yang berdiam di seputaran sungai itu agar tidak membuang sampah ke badan sungai. “Insya Allah TNI dan Polri akan patroli di bantaran sungai. Masyarakat yang biasa melemparkan sampah ke sungai, disadarkan,” kata dia.
Selain sampah fisik, program ini juga menyasar pabrik-pabrik yang berada di sepanjang Sungai Citarum. “Kami minta TNI-Polri mengawasi instalasi pengolahan limbah sepanjang Citarum karena banyak yang tidak dipakai, penelitian BPLHD mendapati 75 persen industri buang limbah langsung ke sungai, belum diolah. Ini kejahatan lingkungan,” kata Aher. Kendati demikian, pemerintah provinsi memilih belum mengambil langkah hukum jika mendapat industri yang melanggar ketentuan membuang limbahnya langsug ke sungai.
Sungai Citarum yang jadi sasaran program bersih-bersih sungai dibagi dalam 11 zona yang seluruhnya menyasar wilayah di Bandung Raya. Sedikitnya gotong-royong membersihkan sungai itu akan dilakukan serempak di 230 desa dan kelurahan di sebelas zona itu. Aher mengklaim, 12 ribu orang akan dikerahkan serempak dalam program bersih-bersih Sungai Citarum.
AHMAD FIKRI