TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar meminta para santri turut mengawasi penggunaan dana desa. Di hadapan santri Pondok Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, Marwan menuturkan dana tersebut telah dinaikkan hingga 125 persen pada tahun ini.
Tahun lalu, pemerintah memberikan dana desa sekitar Rp 300 juta per desa. Angka tersebut tahun ini naik menjadi Rp 600-800 juta per desa. “Kenaikan tersebut bukti pemerintah memprioritaskan desa,” kata Marwan dalam keterangan resminya, Ahad, 29 Mei 2016.
BACA JUGA
Foto Akrab Ahok-Dian Sastro, Isteri Cemburu & Buka Luka Lama
3 Pramugari Cantik Dilecehkan: Diraba hingga Nyaris Diperkosa
Menteri Marwan menambahkan, dana desa akan digunakan untuk tiga hal. Pertama, pembangunan infrastruktur desa, semisal irigasi desa, talud, dan drainase. Kedua, pembangunan sarana dan prasarana desa, seperti posyandu dan pendidikan anak usia dini (PAUD). "Ketiga, pengembangan kapasitas ekonomi desa,” tuturnya.
Dana desa dapat digunakan untuk mengembangkan koperasi, peternakan, pertanian, dan badan usaha milik desa. Marwan menegaskan, dana desa tidak boleh digunakan untuk membangun kantor desa lain di luar tiga hal tersebut.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini juga mengingatkan para santri akan bahaya narkoba. Sebab, barang haram tersebut bisa menyasar siapa pun tanpa pandang bulu. Sebagai musuh nyata, Marwan meminta para santri memerangi narkoba. Sebab, korban penyalahgunaan narkoba semakin meningkat. “Ini salah satu bentuk perjuangan dan khidmat (pengabdian) bagi masyarakat, bangsa, dan negara," ujarnya.
AHMAD FAIZ
BACA JUGA
Foto Dramatis: Jatuh ke Kolam, Bocah Diseret Gorila, Lalu...
Hubungan Ayu Ting Ting & Tarra Budiman: Ternyata Begini...