TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim al-Mubarak menyatakan kuota haji Indonesia hingga saat ini belum mengalami perubahan, yaitu masih bertahan di angka 168 ribu jemaah. "Untuk tahun ini jumlahnya sama, tapi kemungkinan bertambah bisa saja," ucapnya setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, di Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016.
Mustafa menilai peluang menambah jatah haji bagi Indonesia bisa terjadi karena alasan adanya permohonan visa tambahan sebanyak 10 ribu jemaah. Namun, karena masa tugas Mustafa sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia sudah berakhir, kepastian mengenai penambahan kuota bisa ditanyakan lagi kepada penggantinya.
Pemerintah Arab Saudi, lanjut dia, memutuskan memotong jatah kuota haji Indonesia sebesar 20 persen. Hal itu dilakukan lantaran pemerintah Saudi sedang merekonstruksi kawasan Masjidil Haram. Kendati demikian, setiap tahun Saudi mengevaluasi pelaksanaan ibadah haji. Salah satunya ialah mengenai jumlah jemaah. Pemerintah Saudi, ucap Mustafa, terbuka untuk bernegosiasi mengenai kuota jemaah.
Dalam tiga tahun terakhir jumlah jemaah haji asal Indonesia tak bergerak dari angka 168 ribu. Pada 2012, Indonesia mendapat jatah sebanyak 221 ribu jemaah. Tahun ini, jumlah jemaah masih sama, yaitu 168 ribu jemaah.
Kedatangan Mustafa menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rangka berpamitan. Terhitung bulan ini, Mustafa sudah tidak menjabat lagi sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia. Ia mengaku senang dalam beberapa tahun terakhir bisa bekerja sama dengan pemerintah. Hubungannya dengan Jusuf Kalla begitu erat. "Saya senang sekali selama berada di sini. Hubungan saya dengan pemerintah tidak hanya makin kuat tapi juga semakin baik," ucap Mustafa.
ADITYA BUDIMAN