TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku belum membahas masa jabatan Kepala Polri dengan Presiden Joko Widodo. Hal ini berkaitan dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun pada Juli mendatang. "Belum, belum," kata Kalla, Selasa, 24 Mei 2016, di kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Kalla enggan menjawab lebih lanjut pertanyaan seputar pergantian Kepala Polri. Setelah menjawab dengan singkat, dia segera berlalu menuju Kompleks Kepresidenan guna mengikuti rapat terbatas tentang evaluasi paket kebijakan ekonomi 1-12. Sehari sebelumnya, Kalla juga enggan menjawab pertanyaan dengan tema yang sama. "Itu bukan masalah pajak itu," kata Kalla setelah membuka konferensi internasional tentang pajak di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin kemarin.
Badrodin bakal memasuki masa pensiun pada 24 Juli mendatang. Berdasarkan Pasal 30 ayat (2) Undang-Undang Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002, usia pensiun maksimum anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah 58 tahun. Dalam pasal tersebut dijelaskan, bagi anggota yang memiliki keahlian khusus dan sangat dibutuhkan dalam tugas kepolisian, posisi itu dapat dipertahankan hingga 60 tahun.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengusulkan masa jabatan Badrodin diperpanjang. Alasannya, selama menjabat, Badrodin dianggap mampu menciptakan situasi keamanan yang kondusif baik di internal Polri maupun eksternal. "Pak Badrodin menjadi pemimpin yang sangat akomodatif dan ideologis sehingga konsolidatif," kata Fadli, Selasa, pekan lalu.
Alasan lain ide perpanjangan masa jabatan Badrodin adalah untuk menghindari kegaduhan seperti yang terjadi saat bursa calon Kepala Polri tahun lalu. Menurut Fadli, kepemimpinan Badrodin dapat diperpanjang selama setahun ke depan, bukan dua tahun seperti yang disebut dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002. "Kita coba dululah satu tahun," kata dia. Meski demikian, ia menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo. "Itu hak prerogatif presiden. Kalau mau diganti, ya silakan. Kalau diperpanjang, malah lebih bagus," ujarnya.
AMIRULLAH | DEWI SUCI RAHAYU