TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai wajar jika rencana pemberian rapor indeks kemasyarakatan kepada warga Kota Bandung menuai pro dan kontra. Menurut dia, postingan foto rapor indeks kemasyarakatan yang ada di akun facebooknya merupakan strategi untuk mengetahui respon awal warga.
"Itu posting untuk uji publik. Nanti akan ada focus group discussion (FGD) dulu," kata Ridwan Kamil di ruang kerjanya, Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Senin, 23 Mei 2016.
Ridwan Kamil mengaku paham masih banyak warga yang takut privasinya terganggu dengan keberadaan rapor indeks kemasyarakatan tersebut. "Tidak ada warga yang mau diawasi tapi harus ada jawaban karena warga punya peran sosial. Kalau tidak ada yang mau bermasyarakat gimana?" Jelasnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Rapor untuk Warga Bandung
Ridwan Kamil memastikan rapor indeks kemasyarakatan tersebut hanya sebuah bentuk pengawasan sosial. Warga yang tidak mau bergaul di masyarakat dan rapornya dinyatakan merah tidak akan mendapat sanksi apa pun.
"Tidak ada sanksi. Tapi untuk urusan administrasi, jangan salahkan RT/RW kalau nanti pelayanan administrasinya yang aktif diprioritaskan untuk dilayani," Kang Emil berujar.
Rapor tersebut juga menjadi sebuah acuan untuk kewilayahan. Nantinya, wilayah yang terdata warganya banyak aktif dalam kegiatan masyarakat akan mendapat alokasi dana lebih besar dari Pemerintah Kota Bandung.
Simak: Marak Razia Aliran Kiri, Ridwan Kamil: PKI Sudah Mati
"Kawasan yang indeks kemasyarakatannya tinggi diberi anggaran tinggi, yang indeks kemasyarakatan rendah diberi strategi khusus, niatnya itu," tegasnya.
Pada dasarnya, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya tidak akan memaksakan kepada warga yang memang tidak mau bergaul di masyarakat sekitarnya. Dia hanya tidak ingin warga Bandung terkena sindrom perumahan elit dimana sesama tetangga banyak yang tidak mengenal satu-sama lain.
"Warga Bandung itu guyub dan tidak individualis dan melaksanakan kewajiban kemasyarakatan. Kita hanya ingin mengukur indeks sosial dan kemasyarakatan, enggak ada paksaan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, rencana Wali Kota Bandung untuk memberikan raport indeks kemasyarakatan kepada warga Kota Bandung melalui RT/RW setempat menuai pro kontra. Dalam halaman akun facebooknya, orang nomor satu di Kota Bandung ini memposting foto raport kemasyarakatan yang sudah jadi dan siap diedarkan ke kewilayahan.
"Jika anda malas gotong royong, malas rapat RT, malas kerja bakti, pasti rapornya MERAH. Sebaliknya, jika anda aktif dan kontributif, pasti rapornya BIRU," tulisan Ridwan Kamil.
Netizen kemudian mengomentari postingan Ridwan Kamil tentang rapor indeks kemasyarakatan. Kebanyakan dari mereka tidak setuju karena menurut mereka dengan memaksakan bergaul sudah terlalu jauh masuk ke ranah privasi manusia.
Berita Menarik: Ketua DPR Minta Bripka Seladi Tidak Meniru Briptu Norman
"Saya pikir terlalu intervensi terhadap ruang privat seseorang. Bisa memicu konflik horizontal nantinya. Akan timbul rasa dihakimi. Cukuplah sanksi sosial yang berjalan. Tak perlu tertulis raport seperti ini," tulis pemilik akun Taufiqurrachman Soekardi.
Senada dengan akun Taufiqurrachman Soekardi, netizen lainnya bahkan pasrah diberi rapor merah jika sistem penilaian indeks kemasyarakatan tersebut dijalankan.
"Ah tumben kebijakannya aneh. Saya sih gak mau ya abisin energi hanya untuk berusaha bergaul sm warga sekitar klo emang kurang sreg, cukup seperlunya aja sih. Kok ranah pribadi diatur sbegitunya," tulis pemilik akun Intan R Mardiatunnisa.
Namun demikian, ada pula netizen yang mengapresiasi program pemberian rapor indeks kemasyarakatan ala Ridwan Kamil. Menurut pemilik akun facebook Nani Surani, cara Ridwan Kamil dianggap bagus untuk memancing warga untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban Kota Bandung.
"Cara yg bagus Kang Emil, mengajak warga ikut berpartisipasi membangun kota, menjaga keamanan dan ketertiban kota. Apa enggak susah nih cara kontrolnya, mengingat besar jumlahnya. Dan para pengurus RT/RW kan juga para pekerja yg sibuk, shg terkadang sulit atur wkt. Karena kedisiplinan msh merupakan sesuatu yg sulit dlkn bagi setiap orang. Ide brilian sih," tulis Nani.
PUTRA PRIMA PERDANA