TEMPO.CO, Surabaya - Seekor lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) terdampar di Pantai Nambangan, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya. Lumba-lumba yang ditemukan lemas oleh para nelayan itu akhirnya dilepaskan lagi ke laut setelah mendapatkan perawatan dari tim medis Kebun Binatang Surabaya.
Penjabat Sementara Direktur Utama Kebun Binatang Surabaya Aschta Boestani Tajuddin mengatakan, sejak lumba-lumba tersebut terdampar kemarin malam, timnya langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan. Hasilnya, terdapat beberapa luka di permukaan tubuhnya yang diduga disebabkan gesekan karang.
Selain itu, lumba-lumba tersebut diduga terpisah dari kelompoknya sehingga menyebabkan hilangnya orientasi geografis, stres, dan lemah. “Kami memberikan suntikan antibodi serta vitamin supaya tidak lemas,” kata Aschta, Senin, 23 Mei 2016.
Tim medis juga berusaha menjauhkan lumba-lumba itu dari jangkauan masyarakat yang ingin memegang-megang. Alasannya, apabila sering dipegang warga, lumba-lumba itu akan semakin stres dan tidak segera pulih. “Alhamdulillah, setelah kami periksa kedua kalinya, lumba-lumba itu stabil dan sudah mulai sehat,” ujarnya.
Setelah dinyatakan stabil, lumba-lumba jantan itu didorong lagi ke tengah laut. Jaraknya sekitar 1 mil dari bibir pantai. Tim medis menggunakan perahu nelayan untuk menggiring lumba-lumba itu ke perairan yang lebih dalam. Dengan menggunakan selimut serta diberi air setiap menit, setelah sekitar 35 menit, lumba-lumba tersebut dilepaskan di laut.
“Di kedalaman 8 meter, tepatnya di Selat Madura sisi Surabaya, kami lepaskan lumba-lumba itu,” kata Ketua Koordinator Nelayan Tradisional Indonesia Misbahul Munir di lokasi.
Meski telah dilepaskan, kata dia, lumba-lumba itu masih enggan berenang ke tengah laut dan memilih menyisir pinggiran. Ternyata lumba-lumba itu kelaparan dan sedang mencari makan ikan-ikan kecil. “Itu normal, karena masih dalam tahap pemulihan,” katanya.
Menurut Munir, pihaknya masih terus mengawasi lumba-lumba itu sampai benar-benar berenang ke tengah laut. Dia memastikan ada satu perahu yang disediakan khusus untuk mengawasi dan melaporkan perkembangan lumba-lumba tersebut. “Semoga segara pulih dan kembali ke tengah bersama kawan-kawannya,” tuturnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH