TEMPO.CO, Kiev - Universitas Indonesia merambah Eropa Timur untuk menggandeng universitas mitra. Pekan lalu, rektor UI Muhammad Anis, menandatangani nota kesepahaman kerjasama dengan Kiev National University of Taras Shevchenko di Kiev.
Seperti tertulis dalam rilis yang diterima Tempo dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kiev, Senin, 23 Mei 2016, KBRI Kiev menilai MoU itu sebagai peristiwa bersejarah karena baru pertama kali terjadi dalam 24 tahun hubungan Indonesia-Ukraina.
Petro Bekh, wakil rektor bidang Pendidikan dan Kerjasama Internasional Universitas Taras Shevchenko, menyampaikan terima kasihnya pada Duta Besar Indonesia Niniek Kun Naryatie yang dia anggap sangat aktif meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. "Kami merasa terhormat siap merealisasikan proyek-proyek kerjasama akademis ke depannya," kata Bekh.
Bagi Universitas Indonesia, penjalinan kerjasama ini ibarat pembuka keran, sehingga kedua belah pihak untuk saling mengeksplorasi potensi akademis masing-masing melalui pertukaran pelajar, dosen, riset bersama, kunjungan akademis, dan program-program kerjasama lainnya.
Dubes Niniek memuji langkah UI dengan menggandeng Universitas Taras Shevchenko serta ekspansinya lebih jauh ke negara rangkapan akreditasi KBRI Kiev, yaitu Georgia dan Armenia. Tiga negara itu belum banyak disentuh kalangan pendidikan di Indonesia. Padahal, sebagai bekas pecahan Uni Soviet, ketiganya mewarisi keunggulan teknologi, sumber daya manusia, tradisi riset, nilai-nilai, dan sistem pendidikan yang berkualitas.
Universitas Nasional Taras Shevchenko merupakan universitas negeri terkemuka di Ukraina, yang juga dikenal sebagai center of excellent di Eropa Timur. Bekerja sama dengan KBRI Kiev, perguruan tinggi membuka program studi bahasa dan sastra Indonesia pada 2012. Dilanjutkan mendirikan Pusat Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia yang berbasis di Institut Filologi, tahun lalu. Universitas Taras Shevchenko termasuk satu universitas penerima bantuan dosen dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi untuk mengajar bahasa Indonesia dalam kerangka program SAME - BIPA (Scheme for Academic Mobility and Exchange - Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing).
Sehari sebelumnya, rombongan Universitas Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan Tbilisi State University di Tbilisi, ibu kota Georgia. Rektor Muhammad Anis juga menyampaikan public lecture dengan topik The Opportunity to be a Global Leader di hadapan mahasiswa setempat. Seusai acara di Kiev, Rektor UI bertolak ke Yerevan, ibukota Armenia, juga untuk menandatangani MOU serupa dengan Yerevan State University.
REZA MAULANA