TEMPO.CO, Semarang - Sepeda motor masih diminati sebagai angkutan Lebaran tahun ini. Hasil survei potensi pemudik Lebaran 2016 yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Jalan dan Perkeretaapian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan menunjukkan mudik menggunakan sepeda motor masih dianggap lebih cepat, hemat, dan murah dibanding moda transportasi lain.
“Ongkos bisa lebih murah, kurang dari Rp 500 ribu. Bandingkan jika mudik dengan moda transportasi lain pasti lebih dari Rp 1 juta,” kata Kepala Laboratorium Transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno, Ahad, 22 Mei 2016.
Hasil kajian tersebut menunjukkan 31,8 persen pemudik sepeda motor menilai mudik menggunakan sepeda motor lebih cepat. Sebanyak 22,2 persen menganggap lebih murah, 13,5 persen merasa lebih irit, dan 8,6 persen lainnya menganggap mudik dengan sepeda motor lebih santai.
Selain itu, pemudik sepeda motor bisa memanfaatkan kendaraannya untuk mengunjungi keluarga dan kerabat. Djoko menilai sepeda motor jadi pilihan warga kelas menengah ke bawah lantaran transportasi publik di daerah juga masih buruk.
Djoko mengatakan para pemudik yang menggunakan sepeda motor mengabaikan rasa penat selama perjalanan dari Jakarta dan sekitarnya menuju kampung halaman. Mereka juga tak peduli dengan cuaca terik matahari atau hujan. “Cuaca tak menyurutkan pemudik sepeda motor untuk tetap melaju,” ujar Djoko.
Kondisi itu, kata Djoko, justru mengancam timbulnya korban tewas akibat faktor kelelahan yang menimbulkan kecelakaan. Belum lagi tak sedikit pemudik yang membawa anak-anak dan barang bawaan yang banyak.
Kepala Puslitbang Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Sigit Irfansyah menyatakan telah menyiapkan mudik gratis bagi pengendara sepeda motor dengan kereta api dan truk. “Tahun ini lewat kapal laut ditiadakan, penggantinya lewat moda kereta api ditingkatkan tiga kali lipat,” tutur Sigit.
Dihapuskannya moda kapal laut untuk mudik gratis itu disayangkan Djoko Setijowarno. Ia berharap Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Keuangan menganggarkan angkutan mudik gratis lewat laut. “Itu lebih baik ketimbang harus menggratiskan jalan tol untuk pengguna mobil pribadi,” ucap Djoko.
EDI FAISOL