TEMPO.CO, Lumajang - Gerombolan geng motor mengamuk dan menyerang sebuah kedai kopi di kawasan Jagalan, Jalan Sutoyo, Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis dinihari, 19 Mei 2016. Satu orang tewas dan empat orang luka-luka dalam serangan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TEMPO, satu orang yang tewas adalah Dhori, 50 tahun, warga kelurahan setempat. Sedangkan beberapa orang lainnya yang mengalami luka-luka adalah Asan, Kirno dan Saefudin. Dhori tewas dalam perjalanan ke RSUD dr Haryoto. Dhori sendiri merupakan pemilik warung kopi yang menjadi sasaran gerombolan pengendara sepeda motor.
Ali Ridho Nassar, kerabat Saefudin, salah satu korban luka dalam penyerangan Kamis dinihari tadi mengatakan ada belasan sepeda motor yang mendatangi warung tempat Saefudin minum kopi. Beberapa diantaranya berboncengan. "Begitu turun dari sepeda motor, langsung mengeluarkan celurit dan langsung membacok korban-korbanya," kata Ali Ridho ditemui di RSUD dr Haryoto.
"Korbannya lima orang, satu meninggal dunia," kata Ali menambahkan. Baik korban meninggal dunia maupun luka-luka ini tidak tahu menahu ada masalah apa sehingga didatangi gerombolan pengendara motor ini. Ali mengatakan dirinya baru menerima informasi kalau keponakannya menjadi korban pembacokan ini sekitar pukul 02.00 WIB.
Ali berharap polisi segera menangkap para pelaku penyerangan ini. "Kami berharap secepatnya segera ditangkap," katanya. Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Tinton Yudha Riambodo mengatakan pihaknya masih menyelidikan kasus pengeroyokan hingga menimbulkan satu orang meninggal dan empat orang luka-luka ini.
Penyerangan itu, kata Tinton diduga dilakukan oleh lebih dari enam orang yang mengendarai sepeda motor. Apa motif penyerangan tersebut, Tinton mengatakan masih mendalami kasus tersebut. Menurut Tinton penyerangan itu dilakukan secara membabi buta. Ihwal siapa sasaran utama penyerangan itu, Tinton bisa menjelaskan.
Tinton juga membantah serangan itu dilakukan oleh gerombolan geng motor.
"Di Lumajang tidak ada geng motor. Hanya gerombolan pengendara sepeda motor saja," katanya.
Pantauan TEMPO di Ruang Aster RSUD dr Haryoto, banyak kerabat korban menunggu di luar kamar korban. Saefudin belum bisa dimintai keterangan. Keluarga korban meminta wartawan untuk tidak mewawancarai dulu korban ini.
DAVID PRIYASIDHARTA