TEMPO.CO, Malang - Palang Merah Indonesia (PMI) Malang, Jawa Timur, akan menyerahkan jasad korban bencana banjir bandang di Sibolangit, Kabupaten Deli, Sumatera Utara, kepada pihak keluarga. Menurut Sekretaris PMI Kabupaten Malang Aprillijanto, korban bernama Gustinaris Diah Pratiwi, warga Dusun Krajan RT 16 RW 04, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Malang.
Aprillijanto menjelaskan, Gustinaris berprofesi sebagai pemandu wisata. Dia bermukim di Deli Serdang bersama ayahnya, Sunarman, 47 tahun, yang merupakan penjual bakso. ”Kami tahunya ada warga asal Malang yang menjadi korban banjir bandang Sibolangit dari PMI Deli Serdang,” ujar Aprillijanto, Rabu sore, 18 Mei 2016.
Banjir bandang terjadi di Lau Betimus, Sibolangit, pada Minggu lalu. Saat air meluap secara tiba-tiba, puluhan mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Sekolah Tinggi Kesehatan Flora, dan warga sekitar Rumah Sakit Adam Malik Medan tengah berwisata di kawasan air terjun dua warna Sibolangit. Akibat banjir tersebut, 21 orang dinyatakan hilang.
Camat Sibolangit Amos Karokaro mengakui hutan di hulu Lau Betimus sudah rusak. Dampak kerusakan itu, menurut Amos, adalah banjir bandang di Lau Betimus dan air terjun dua warna Sibolangit. (Baca: 16 Jenazah Korban Banjir Sibolangit Sudah Bisa Diidentifikasi)
Aprillijanto mengatakan, setelah mendapat informasi dari PMI Deli Serdang, pihaknya melakukan sejumlah persiapan, seperti mengabari pihak keluarga korban dan menjemput jenazah Gustinaris di Bandar Udara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur. PMI menggunakan satu unit ambulans untuk membawa jasad perempuan 19 tahun itu.
Gustinaris ditemukan bersama jasad 16 wisatawan lainnya pada Senin kemarin. Tim Search and Rescue (SAR) Deli Serdang masih terus melakukan pencarian korban karena diduga masih ada orang yang terseret banjir bandang tersebut. (Baca: Identifikasi Korban Sibolangit Libatkan Empat Ahli Forensik)
ABDI PURMONO