TEMPO.CO, Indramayu – Cuaca yang tidak menentu menyebabkan pasokan ikan di pasar berkurang. Ini membuat para pedagang memilih tak berjualan ikan segar.
Berkurangnya pasokan membuat harga ikan mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir. “Kenaikan harga ikan ini terjadi akibat berkurangnya pasokan ikan dari nelayan,” kata Dedi Aryanto, Sekretaris KUD Sri Mina Sari Glayem, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu, 18 Mei 2016.
Dedi menjelaskan, cuaca laut saat ini sedang tidak menentu sehingga membuat nelayan enggan melaut.
Kebanyakan nelayan menggunakan kapal berukuran kurang dari 5 gross tonnage (GT). Dengan ukuran yang relatif kecil itu, kapal menjadi rawan terempas atau terbalik akibat empasan gelombang tinggi.
Menurut Dedi, kenaikan harga ikan terjadi untuk semua jenis. “Rata-rata kenaikannya 20-40 persen,” ujarnya. Seperti ikan kakap putih, yang sebelumnya dihargai Rp 20 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
Sedangkan harga kakap merah yang semula Rp 25 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Harga ikan tongkol, tenggiri, dan kanang, yang semula Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
Minimnya pasokan ikan juga membuat sejumlah pedagang di pasar tradisional di Indramayu menutup lapak jualan ikan mereka. “Mau jualan apa lagi, ikan segarnya sulit didapat,” kata Tuminih, penjual ikan di Pasar Baru Indramayu.
Padahal Tuminih mengaku sudah mendatangi dua tempat pelelangan ikan pagi ini tapi tetap tidak bisa mendapatkan pasokan ikan segar. “Ikan tidak ada, jadi, ya, kami libur dulu berjualan ikan,” ucapnya.
IVANSYAH