TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang turun cukup lama mengakibatkan banjir bandang di Desa Sintuwu, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa sore, 17 Mei 2016.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, bocah bernama Dimas, 10 tahun, tewas. Selain itu, banjir menyebabkan sembilan rumah hanyut.
“Puluhan hektare lahan pertanian rusak dan sembilan keluarga mengungsi di rumah warga terdekat,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Mei 2016.
BPBD Sulawesi Tengah sejauh ini telah memberikan bantuan berupa logistik, dapur umum, makanan siap saji, terpal, dan kebutuhan darurat lainnya. BPBD juga bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait, seperti TNI, Polri, Basarnas, PMI, SKPD, relawan, dan masyarakat untuk membersihkan badan jalan agar jalur tidak terputus.
Sutopo mengimbau masyarakat selalu waspada terkait dengan cuaca ekstrem yang memicu banjir bandang. Terlebih, meluruhnya El Nino menyebabkan curah hujan selama Mei cenderung lebih besar dibandingkan curah hujan normal.
Akibatnya, banjir, longsor, dan puting beliung terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. “Bahkan, dibandingkan dengan tahun sebelumya, banjir dan longsor lebih besar daripada pola normalnya.”
GHOIDA RAHMAH