TEMPO.CO, Nusa Dua - Ade Komarudin mengucapkan selamat kepada Setya Novanto yang terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar 2016-2019. Ade menegaskan Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar yang digelar di Nusa Dua, Bali, adalah proses rekonsiliasi partainya. Ia merasa terhormat menjadi bagian pelaksanaan munaslub itu.
"Selamat menjalankan tugas untuk memimpin partai," kata Akom, sapaan Ade, melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Mei 2016. "Memimpin Golkar menuju kejayaannya kembali.
Selain Akom dan Novanto, ada enam kader yang berkompetisi, yakni Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo. "Mereka adalah teman yang menguatkan saya untuk menjaga semangat rekonsiliasi."
Semangat itu, lanjut Akom, seperi ikrar Panca Bhakti yang dia ucapkan 25 tahun lalu. Warga Partai Golkar merupakan pembina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak setia kawan.
Janji itu, ucap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini, merupakan falsafah politiknya. Yakni, kata Akom, warga Golkar merupakan teman dan mitra yang harus berangkulan untuk memajukan partai dan bangsa.
Akom mundur dari perebutan kursi Golkar satu seusai pemilihan putaran pertama. Saat itu, Akom mendapat 173 suara, sedangkan Setya 277 suara.
Akom juga mengucapkan terima kasih kepada pendukungnya. Namun, kata dia, perjuangan dilakukan bukan hanya untuk menduduki jabatan, tapi untuk mengembalikan demokrasi berkeadilan.
Apalagi, menurut Akom, karena sebentar lagi masuk bulan Ramadan. Ia meminta agar memanfaatkan momentum sebelum masuk ke bulan yang mulia itu. "Energi kita harus membantu pemerintah," katanya. "Saya kembali memimpin DPR dan mengupayakan sembilan RUU selesai pada masa sidang ini."
HUSSEIN ABRI YUSUF