TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan sejumlah harapan pemerintah terhadap Golkar pacsa terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum terbaru dan berpindahnya Golkar ke kubu pro pemerintah. Salah satunya, soal kestabilan politik. Sebab, selama ini pemerintah dan Golkar sempat bersitegang soal sehahihan kepengurusan Golkar yang terpecah.
"Semoga ini (terpilihnya Setya) menjadi akhir dari proses tarik-menarik politik panjang di Golkar yang hampir setengah tahun lamanya," ujar Pramono ketika ditemui awak media di kantornya, Selasa, 17 Mei 2016.
Pemerintah, Pramono melanjutkan, juga berharap koordinasi dan komunikasi pemerintah dengan Golkar menjadi lebih baik. Terutama, di Dewan Perwakilan Rakyat ketika membahas kebijakan dan program pemerintah. "Ketua DPR-nya kan dari Golkar (Ade Komarudin)," ujar Pramono.
Ditanyai apakah kemudahan itu akan digantikan dengan posisi Golkar di kabinet, Pramono tidak bisa memastikan hal tersebut. Ia mengatakan belum ada pembahasan soal kemungkinan Golkar mendapat kursi di kabinet pasca terbentuknya kepengurusan yang baru.
"Mendapatkan kursi di kabinet atau tidak adalah wewenang Presiden Joko Widodo sepenuhnya. Dan, sampai saat ini, belum ada pembicaraan soal itu. Presiden juga sudah menyampaikannya," ujar Pramono.
ISTMAN MP