TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut senang atas terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar melalui musyawarah nasional luar biasa atau munaslub di Bali. "Ya, pertama saya ucapkan selamat. Ya, teman baik, Pak Setnov terpilih. Bang Ade Komarudin juga terpilih, baik, nomor dua. Mereka teman saya dari Golkar," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta pada Selasa, 17 Mei 2016.
Ahok menilai Setya dari dua sisi yang berbeda. Meski pernah mengalami peristiwa kontroversi seperti pertemuannya dengan Donald Trump dan dugaan permintaan saham terhadap perpanjangan kontrak PT Freeport, secara pribadi ia mengenal Setya sebagai pribadi yang baik. "(Dia) kalau secara pribadi orangnya baik, ya. Orangnya mengayomi. Dulu kan dia ketua fraksi saya," ucapnya.
Namun Ahok menolak berkomentar lebih jauh apabila hubungan baiknya dengan Setya dapat menjadi sinyal dukungan Golkar terhadap pencalonannya dalam pemilihan gubernur tahun depan.
"Saya enggak tahu. Golkar ada mekanismenya. Tapi kemarin anak-anak Golkar pada datang. Anak-anak Golkar yang muda kan pada dukung saya. Kayak Fayakun segala macem, kan grupnya dukung saya," kata dia.
Setya terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2019, setelah dilakukan pemilihan Ketua Umum Partai Golkar secara maraton sejak pukul 03.00 Wita. Dari 542 pemilik suara, Setya memperoleh 277 suara, sedangkan Ade mendapat 173 suara. Namun Ade Komarudin menolak pemilihan putaran kedua dan menyatakan mengundurkan diri.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI