TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Husain Syam memprioritaskan peredaman tawuran antarmahasiswa yang kerap terjadi di kampus itu. Menurut Husain, situasi kampus yang kondusif merupakan program utama untuk segera dibenahi.
"Citra kampus sangat tercoreng bila mahasiswa terus tawuran," kata Husaib seusai dilantik menjadi rektor di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa sore, 17 Mei 2016.
Husain menyatakan langkah awal yang akan dilakukan saat memulai menjabat adalah melakukan komunikasi terbuka dengan seluruh mahasiswa. Menurut Husain, pemimpin kampus dan mahasiswa patut membangun sinergi untuk menciptakan iklim kampus yang intelektual.
Husain, yang juga mantan Dekan Fakultas Teknik, mengatakan telah memiliki sejumlah strategi untuk menghapus insiden di dalam kampus. Salah satunya, kata Husain, mendorong dan memberi dukungan kepada mahasiswa dan lembaga kemahasiswaan untuk melakukan aktivitas yang lebih positif.
"Aktivitas itu yang bisa mengalihkan perhatian mereka untuk tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji," ujar Husain.
Adapun Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Natsir, yang melantik Husain, berharap pemimpin perguruan tinggi bekerja keras untuk mencetak mahasiswa yang memiliki karakter intelektual yang kuat. "Rektor harus menjadi penggerak untuk menciptakan tata kelola universitas yang baik," kata Natsir.
Natsir mengatakan, salah satu ukuran baiknya pengelolaan kampus adalah adanya sikap transparansi. Menurut Natsir, semua pihak patut mengetahui hal-hal yang dikerjakan rektor dan memahami semua yang dikelolanya. "Ini penting supaya tidak ada kecurigaan terhadap pemimpin dan institusi," ujar Natsir.
Seorang aktivis mahasiswa, Febriawan Djalil, merespons positif upaya Husain untuk memprioritaskan penanganan konflik mahasiswa. "Kami berharap rektor baru lebih memahami keinginan dan punya solusi untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa," ujar dia.
Husain terpilih menjadi rektor setelah memperoleh 69 suara senat guru besar dalam pemilihan yang digelar pada awal Maret lalu. Guru besar bidang teknologi pertanian ini unggul atas dua calon lainnya, yakni Wasir Thalib dan Heri Tahir.
ABDUL RAHMAN