TEMPO.CO, Malang - Enam tenaga kerja wanita asal Jawa Timur meninggal di Hong Kong dan Cina sejak Januari tahun ini. Mereka bagian dari 13 TKW yang meninggal di sana. Sebanyak lima buruh migran wanita meninggal di Hong Kong dan satu orang lagi meninggal di Fujian, Cina. Dua TKW meninggal pada Januari, satu orang meninggal pada akhir Februari. Dan yang menyedihkan, tiga TKW lagi meninggal beruntun dalam tempo tiga hari.
Tiga orang berasal dari wilayah Kabupaten Malang, dua orang dari Kabupaten Blitar, dan seorang lagi dari Kabupaten Madiun. Tiga dari enam jenazah sudah dipulangkan ke Tanah Air. Tiga jenazah lagi sedang dilengkapi dokumen pemulangannya, kata Rafail Walangitan, Konsuler Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), kepada Tempo, Kamis sore, 12 Mei 2016. Baca: Zaenab Meninggal di Hong Kong Diduga karena Tempat Kerja Tidak Sehat
Dalam catatan Tempo, ketiga nama jenazah yang disebut Rafail bernama lengkap Kartinem Sukadi, Suwedaring Asri, dan Liana. Mereka bertiga yang meninggal sepanjang 1-3 Mei lalu. Kartinem meninggal pada 1 Mei, sekitar pukul 19.00 waktu Hong Kong atau pukul 18.00 WIB. Suwedaring dan Liana meninggal pada hari yang sama, Selasa, 3 Mei, pada waktu dan tempat berbeda.
Kartinem merupakan koordinator majelis Jemaah Nurul Burhan (JBN) di Hong Kong. Sebelum meninggal, Kartinem sempat pingsan di tengah acara JBN dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kartinem meninggal di ruang instalasi gawat darurat. Diduga Kartinem mengalami serangan jantung. KJRI sudah mengabari keluarga Kartinem di Dusun Barek RT 01, Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
Suwedaring berasal dari Dusun Sipelot RT 22 RW 05, Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. perempuan berusia 35 tahun ini diketahui meninggal setelah terjatuh dari lantai empat rumah majikannya di Federal Mansion, Sham Shui Po. Penyebab kematian Suwedaring masih diselidiki kepolisian setempat, tapi diduga dia bunuh diri.
Liana lahir di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, 18 Mei 1981, dan beralamat domisili di Dusun Bulu RT 24 RW 10, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Kontrak kerja Liana diketahui habis pada 23 Januari lalu. Dia bekerja pada majikan yang berdomisili di Chak Yam House On Yam Estate, Kwai Chung. Liana diduga meninggal karena sakit, tapi tidak diketahui nama penyakitnya.
Staf Fungsional Ketenagakerjaan KJRI Hong Kong Agustaf Ilias menambahkan, Jumat, 13 Mei 2016, jenazah Liana diterbangkan dari Bandar Udara Internasional Chek Lap Kok ke Indonesia melalui Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo.
Adapun tiga jenazah yang sudah dipulangkan ke Indonesia atas nama Anik Sudartin, Eka Suryani, dan Winingsih Wiloyo.
Anik berasal dari Desa Gaprang RT 02 RW 02, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Diduga Anik tewas setelah menceburkan dirinya ke laut dekat dermaga Central 10 pada 3 Januari. Diduga Anik membunuh dirinya sendiri akibat belitan utang. Jenazah Anik dimakamkan di kampung pada 6 Maret.
Jenazah Anik dipulangkan ke Indonesia bersama dengan jenazah Winingsih. Wanita asal Dusun Sumbertimo RT 07 RW 01, Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, bekerja 6 tahun di Hong Kong dan dinyatakan meninggal karena sakit pada akhir Februari.
Sedangkan Eka Suryani, ibu satu anak berusia 23 tahun yang berasal dari Dusun Mulyosari RT 22/RW 08, Desa Mulyosari, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, meninggal pada 23 Januari.
Wanita kelahiran 7 Mei 1992 itu meninggal di dalam kamar mandi rumah majikannya di Fujian, Cina. Sebenarnya Eka bekerja di Hong Kong sejak Juli 2015 dan pada akhir Desember diajak sang majikan menikmati liburan Imlek di Fujian. Tapi dia malah diperkerjakan di proyek pembangunan perumahan milik si majikan. Eka dimakamkan pada 25 Februari.
ABDI PURMONO