Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Kendeng Tolak Pabrik Semen di Depan Kantor Kedutaan Jerman

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Warga membagikan brokohan nasi dan kuluban hasil bumi warga Gunung Kendeng di halaman kantor PTUN Semarang, 4 Mei 2016. TEMPO/Budi Purwanto
Warga membagikan brokohan nasi dan kuluban hasil bumi warga Gunung Kendeng di halaman kantor PTUN Semarang, 4 Mei 2016. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) menggelar aksi di depan kantor Kedutaan Besar Jerman. Gunretno dan Paini diterima perwakilan Kedutaan Jerman untuk berdialog. ”Pihak Kedutaan menerima kami dengan baik,” kata Gunretno, Koordinator JMPPK, di depan kantor Kedutaan Jerman, Senin, 15 Mei 2016.

Ia mengatakan pihak kedutaan mendukung aksi dan audiensi terkait dengan penolakan warga Kendeng terkait dengan pembangunan pabrik semen. "Warga Jerman pasti juga tidak suka dengan kegiatan yang merusak lingkungan," katanya saat menerima perwakilan Jerman.

Bahkan, kata Gunretno, pihak kedutaan akan meninjau langsung ke Pegunungan Kendeng. Alasannya untuk mendapatkan data asli dari warga Kendeng. ”Dia (pihak kedutaan) mau dengar langsung. Tidak mau dengar dari siapa pun dan akan senang kalau diundang oleh warga Kendeng," ujarnya.

Sementara itu, Paini menegaskan, pihaknya tidak akan menerima pembangunan pabrik semen. Ia menilai,k pembangunan pabrik tersebut hanya membuat warga Kendeng menderita. "Selamanya, pabrik semen tidak akan pernah ada di sana," ucapnya.

Sebanyak 30 warga, yang berasal dari Kabupaten Kayen, Tambakromo, dan Kabupaten Pati beraksi di depan kantor Kedutaan Jerman. Mereka beraudiensi ihwal rencana pembangunan pabrik semen PT Sahabat Mulia Sakti, anak perusahaan PT Indocement Tunggal Prakasa, yang sebagian sahamnya dimiliki perusahaan Jerman, Heidelberg Cement AG, yang dipegang Birchwood Omnia LTD.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksi ini bukan yang pertama dilakukan. Pada Selasa, 12 April 2016, sembilan perempuan asal Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, berunjuk rasa di depan Istana Negara. Gunretno, saat itu, mengatakan sembilan perempuan dan sejumlah warga Kendeng menolak pembangunan pabrik semen di wilayah mereka.

Pada aksi itu, sembilan perempuan menyemen kaki sebagai simbol belenggu hidup dan masa depan warga Pegunungan Kendeng. Warga saat itu berharap, Presiden Joko Widodo mau bertemu dan berdialog soal pendirian pabrik yang bakal merusak lahan pertanian dan lingkungan.

ARKHELAUS W.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

27 Februari 2019

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019. Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. ANTARA
Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

Walhi menyebut capres maupun caleg jarang mengangkat kerusakan lingkungan dan dampaknya pada kampanye.


20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

17 Mei 2017

Gunung Gede-Pangrango
20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

Demi mendapatkan hasil cacing secara maksimal, tidak jarang kelompok pemburu itu menebang pohon. Pemburu telah menebang sedikitnya 300 pohon.


Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

20 April 2017

Pengerukan sungai / normalisasi sungai. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Penyanyi Dangdut Tommy Ali Mangkir dari Panggilan Penyidik Kejati

Tommy Ali membantah ada panggilan dari penyidik Kejati Babel terkait pengerukan muara sungai jelitik Sungailiat.


Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

21 Maret 2017

Mahasiswa Undip membangun Taman Bawah Laut terealisasi melalui kegiatan CONSERVATION 2016 di Perairan Mrican, Karimunjawa, 12-16 Agustus 2016. undip.ac.id KOMUNIKA ONLNE
Kepala TN Karimunjawa Akui Tongkang Rusak Terumbu Karang

Tongkang berada di kawasan konservasi, sehingga termasuk pelangaran pidana. Namun, pihak Taman Nasional Karimunjawa tidak berwenang menindak.


Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

21 Maret 2017

Penanaman Terumbu Karang Untuk Pembangunan Taman Bawah Laut Oleh Mahasiswa Undip di Karimunjawa, Jawa Tengah. undip.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Kapal Tongkang Merusak Terumbu Karang Taman Nasional Karimunjawa

Lembaga swadaya masyarakat Alam Karimun mencatat, sudah lima kali tongkang menabrak terumbu karang.


Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

21 Maret 2017

Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti geram mendapati laut  di Desa Hakatutobu Kabupaten Kolaka, tercemar sedimen akibat aktifitas tambang nikel saat melakukan sidak, 20 Maret 2017 di Kabupaten Kolaka.  TEMPO/ROSNIAWANTY
Perairan Rusak Karena Tambang, Ini Aksi Menteri Susi

Susi Pudjiastuti mengingatkan perusahaan tambang di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk menjaga lingkungan agar tak merusak ekosistem laut.


Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

12 Maret 2017

Kapal The Caledonian Sky di Raja Ampat. Foto: Stay Raja Ampat
Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

Kapal milik operator tur Inggris sepanjang 90 meter menghancurkan terumbu karang Raja Ampat seluas 1.600 meter persegi.


Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

16 Januari 2017

Alih fungsi lahan gambut yang masuk wilayah moratorium 2011-2012 untuk perkebunan sawit di Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. TEMPO/Erwin Zachri
Eksploitasi Kawasan Hutan, 33 Perusahaan Sawit Dilaporkan

Ada dua dugaan pelanggaran aturan pemerintah, yakni undang-undang perkebunan dan undang-undang pencegahan kerusakan lingkungan.


Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

23 September 2016

Seorang Pembalap melintasi Danau Singkarak dalam Kejuaraan Balap Sepeda Tour de Singkarak 2013 etape II dengan Jalur Payakumbuh-Danau Singkarak, Sumatra Barat, (3/6). Etape ke II ini dimenangi oleh pembalap dari tim Budget Forklift, Jacob Kaufmann. TEMPO/Seto Wardhana
Legislator Pertanyakan Larangan Reklamasi untuk Hotelnya  

Reklamasi yang dilakukan PT Kaluka Indah Permai sudah dilakukan di Jorong Kaluku, Nagari Singkarak, sejak Juli lalu. "Kenapa hanya saya yang dilarang?"


Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

23 September 2016

Seorang pembalap melintasi Danau bawan di Kawasan Danau Kembar, Solok, dalam Etape V Kejuaraan Balap Sepeda Tour de Singkarak, Sumatra Barat, (6/6). Etape ke IV dengan jalur Sawahlunto-Muara Labuh di dominasi oleh Pembalap dari Iran, Amir Kolahdozhagh. TEMPO/Seto Wardhana
Reklamasi Singkarak oleh Perusahaan Legislator Dihentikan  

Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi menyatakan Danau Singkarak merupakan kawasan penyediaan energi dan pariwisata serta habitat ikan bilis.