TEMPO.CO, Badung - Bau politik uang mewarnai Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Senin, 16 Mei 2016. Ketua DPD 1 Golkar Jambi, Zoerman Manaf, mengungkapkan adanya dugaan politik uang tersebut.
Untuk membuktikan tudingannya itu, Zoerman memperlihatkan sebait pesan pendek yang masuk ke telepon seluler miliknya di sela acara pemandangan umum DPD 1 terhadap laporan pertanggungjawaban Aburizal Bakrie sebagai ketua umum demisioner. Ia mengatakan pesan pendek tersebut berisi tawaran uang buat Ketua DPD I yang menyebut nama salah satu calon ketua umum tertentu ketika membacakan pandangan umumnya.
Adapun bunyi pesan pendek tersebut adalah, "Penting! Beredar informasi dari arena munas, Ketua DPD I yang sebut nama calon tertentu dalam pandangan umum malam ini akan menerima Rp 3 M." Zoerman mengaku menerima surat elektronik itu dari nomor telepon 081294411813. "Saya tidak tahu ini nomor siapa," kata Zoerman.
Dalam pemandangan umum DPD Jambi, Zoerman secara terang-terangan menyatakan mendukung Setya Novanto menjadi ketua umum. Ia mengatakan dukungan tersebut telah menjadi kesepakatan bersama antara DPD I dan DPD II se-Jambi. "Saya ikut menandatangani kesepakatan itu," katanya.
Zoerman berdalih, Jambi mendukung Setya atas dasar visi-misi yang disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat itu, bukan karena politik uang. "Kami memilih lewat kajian," ujarnya.
Selain Jambi, dukungan kepada Setya berasal dari DPD I Nusa Tenggara Barat, Banten, Bali, Kalimantan Utara, serta organisasi sayap Partai Golkar, seperti Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Al-Hidayah, dan Satuan Kerja Ulama.
Dalam munaslub ini, Setya bersaing dengan tujuh kandidat lainnya untuk memperebutkan posisi Ketua Umum DPP Golkar. Mereka adalah Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Mahyuddin, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, dan Syahrul Yasin Limpo. Nama Ade Komarudin ikut disebut saat pandangan umum oleh DPD I Golkar Sulawesi Utara.
AHMAD FAIZ
Baca juga:
Ahok Tata Kampung Akuarium, Ini Penyebab Alumni UI Gerah
Wanita Muda Ini Dibunuh, Tanpa Busana, dan Dipermalukan