TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti memperkirakan jumlah anggota teroris Santoso terus menyusut dan tak lebih dari 23 orang. Terakhir kali, Satuan Tugas Operasi Tinombala menembak mati dua anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur tersebut, Ahad, 15 mei 2016. "Sekarang tersisa 22-23 orang," ujar Badrodin di Mabes Polri, Senin, 16 Mei 2016.
Badrodin mengatakan, dua jenazah terduga anggota kelompok Santoso masih dalam proses identifikasi. "Karena mereka tidak punya identitas," ujarnya.
Baca: Anggota Polri di Tim Tinombala Diganti
Sebelumnya, Satuan Tugas Operasi Tinombala juga telah menembak mati seorang anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Santoso alias Abu Wardah pada Ahad, 24 April 2016. Polri yakin kelompok Santoso semakin terdesak. Jalan-jalan tikus jalur penyaluran logistik dan persembunyian para teroris diklaim telah ditutup.
Baca: Operasi Tinombala Akan Diperpanjang
Selain itu, Polri mengatakan bahwa kelompok ini mulai terpecah karena kelaparan dan tidak adilnya Santoso terhadap anggotanya. Hal ini membuat beberapa teroris menyerang secara terpisah maupun menyerahkan diri secara langsung.
ARIEF HIDAYAT