Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Duduki Crane Batu Bara di Pembangkit Listrik Cirebon  

image-gnews
Aktivis lingkungan hidup dari Greenpeace, Wahana Lingkungan Hidup, dan Jaringan Advokasi Tambang menggelar aksi damai menuntut pemerintah meninggalkan penggunaan batu bara di atas crane pelabuhan PLTU Cirebon, Jawa Barat, 15 Mei 2016. Foto: Greenpeace
Aktivis lingkungan hidup dari Greenpeace, Wahana Lingkungan Hidup, dan Jaringan Advokasi Tambang menggelar aksi damai menuntut pemerintah meninggalkan penggunaan batu bara di atas crane pelabuhan PLTU Cirebon, Jawa Barat, 15 Mei 2016. Foto: Greenpeace
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 12 pegiat lingkungan hidup menggelar aksi damai di crane pelabuhan batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu, 15 Mei 2016.

Mereka anggota dari komunitas Greenpeace, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam).

Juru kampanye media Greenpeace, Hikmat Soeriatanuwijaya, mengatakan kegiatan ini digelar sejak subuh. Kapal yang mereka panjat itu adalah MBP 1301 Banjarmasin, pengangkut batu bara dari Kalimantan. Para aktivis ini sengaja memblok kegiatan "unloading" batu bara yang akan digunakan di PLTU.

"Kami mendesak pemerintah supaya meninggalkan pemakaian batu bara dan beralih ke energi terbarukan," kata Hikmat saat dihubungi Tempo, Minggu, 15 Mei 2016.

Ia mengatakan penggunaan energi berbahan fosil sangat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan. Juga membuat dampak perubahan iklim makin parah.

Menurut Hikmat, Indonesia adalah salah satu negara yang dikaruniai sumber energi terbarukan yang sangat berlimpah. "Hasil penelitian Greenpeace, di energi terbarukan, kita punya sinar matahari yang berlimpah sepanjang tahun, belum lagi tenaga angin, dan mikrohidro," ucapnya.

Hikmat menilai pemerintah belum serius mengembangkan energi terbarukan. "Masih sangat fokus ke penggunaan energi fosil, padahal energi ini sangat kotor dan merusak lingkungan dan kesehatan," katanya.

Ia menjelaskan, ada 42 PLTU yang beroperasi di Indonesia. Semuanya menghasilkan polutan-polutan berbahaya. Misalnya, mengandung merkuri yang sangat kecil sehingga orang-orang tak terasa mengisapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada pula polutan berjenis arsenik yang bisa menyebar sampai radius 500-1.000 kilometer dari lokasi PLTU. "Jadi, selama ini udara yang kita hirup kemungkinan ada senyawa-senyawa berbahaya dari pembakaran batu bara," kata Hikmat.

Ia mengatakan sebagai manusia modern kita memang butuh listrik. Namun ada solusi yang lebih ramah lingkungan sebagai pembangkit listrik. "Dan sudah ada di depan mata kita," ujar Hikmat. Ia mencontohkan, Indonesia menempati rangking pertama negara terkaya energi mikrohidro.

Cadangan panas bumi dunia juga 40 persen berada di Indonesia. Angin, kata dia, juga sangat potensial dan masuk peringkat atas karena Indonesia negara kepulauan. "Kita sudah punya garis pantai yang melimpah, bisa dimanfaatkan dengan positif.

Greenpeace, Walhi, dan Jatam merekomendasikan untuk mengurangi ketergantungan dan pemakaian bahan bakar kotor secara bertahap. Dan beralih ke energi terbarukan secara bertahap. "Kami jelaskan bahwa aksi ini untuk masa depan kita semua, masa depan anak cucu kita," ujar Hikmat.

Aktivis yang menaiki kapal itu menjelaskan tujuan mereka kepada pekerja di crane. "Sampai saat ini mereka mengerti, polisi juga sudah banyak di lokasi. Tetapi aksi kami adalah aksi damai tanpa kekerasan," kata Hikmat. Mereka menunggu tanggapan dan pernyataan dari pemerintah.

REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

1 hari lalu

Uni Eropa menegaskan keinginan menolak komoditas yang dihasilkan dengan membabat hutan dan merusak lingkungan
Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.


Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

2 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

Walhi dan Greenpeace Indonesia mengimbau lembaga keuangan tidak lagi mendanai peruhasaan yang terlibat perusakan lingkungan dan iklim.


Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

9 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Kementan dan Kemenhan Klaim Panen Jagung Food Estate Gunung Mas

15 hari lalu

Foto kebun singkong di food estate Gunung Mas Kalteng, yang ditanami jagung di atas polybag. X.com@GreenpeaceID
Kementan dan Kemenhan Klaim Panen Jagung Food Estate Gunung Mas

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) klaim panen jagung di lahan food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah.


Greenpeace Kritik Konsep Smart Forest City IKN Jokowi: Hutan Alam Terancam

23 hari lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
Greenpeace Kritik Konsep Smart Forest City IKN Jokowi: Hutan Alam Terancam

Greenpeace Indonesia mengkritik konsep IKN yang diklaim sebagai smart forest city. Ada potensi besar kerusakan lingkungan karena merusak hutan alam.


NASA Soroti Deforestasi di IKN, Greenpeace: Kerusakannya Lebih dari Itu

24 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
NASA Soroti Deforestasi di IKN, Greenpeace: Kerusakannya Lebih dari Itu

Greenpeace menyatakan ancaman deforestasi hutan itu bukan hanya di kawasan inti IKN saja, juga ada di wilayah perluasan IKN


Greenpeace Sebut Pengurangan Polusi Jakarta Tak Cukup dengan Kendaraan Listrik

38 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Greenpeace Sebut Pengurangan Polusi Jakarta Tak Cukup dengan Kendaraan Listrik

Greenpeace merespons pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir soal penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi polusi di ibu kota.


Program Pohon Pengganti 65 Ribu Ton Kertas Pemilu 2024, Greenpeace: Tidak Ada Dampaknya

40 hari lalu

Pekerja mengemas kertas suara untuk didistribusikan di Gudang Logistik Pemilu 2019 KPU Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis 11 April 2019. Logistik pemilu tersebut selanjutnya didistribusikan ke sejumlah pulau dan daerah terpencil di kabupaten Mamuju. ANTARA FOTO/Akbar Tado
Program Pohon Pengganti 65 Ribu Ton Kertas Pemilu 2024, Greenpeace: Tidak Ada Dampaknya

Penanaman 5 juta pohon oleh KPU dinilai tak sebanding dengan pemakaian 65 ribu ton kertas sepanjang Pemilu 2024.


Hasil Hitung Cepat Menangkan Prabowo-Gibran, Greenpeace: Banyak Catatan dengan Isu Lingkungan

41 hari lalu

Hasil Hitung Cepat Menangkan Prabowo-Gibran, Greenpeace: Banyak Catatan dengan Isu Lingkungan

Jika Prabowo-Gibran akhirnya dinyatakan menang oleh KPU, bakal banyak catatan yang terkait dengan isu lingkungan.