TEMPO.CO, Nusa Dua - Calon Ketua Umum Partai Golongan Karya, Syahrul Yasin Limpo, tak membantah pernah bertemu dan berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelang Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar. Ia tak menampik, sowan kepada Jusuf Kalla dilakukan mendapat pengaruh. "Harus diperhatikan, karena (Kalla) guru politik dan senior Golkar," katanya di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat malam, 13 Mei 2016.
Namun Syahrul membantah meminta Kalla tak menyokong calon ketua umum lain, yakni Ade Komarudin, dalam musyawarah yang akan berlangsung 14-16 Mei 2016 tersebut. Menurut Syahrul, Kalla sebagai orang yang dituakan dalam partai tidak mungkin mendukung satu atau dua calon. Selain Syahrul dan Ade, ada enam calon ketua umum lain, yakni Setya Novanto, Aziz Syamsuddin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, dan Priyo Budi Santoso.
Namun Gubernur Sulawesi Selatan ini tidak menampik akan ada koalisi dalam pertarungan merebut kursi nomor satu di Golkar. "Saya lebih menginginkan cara normatif," ucapnya. "Bertarung melalui ide besar akan mewarnai lobi politik yang ada."
Syahrul tidak mau menjelaskan akan berkoalisi dengan Setya atau Ade. Saat ini Setya dan Ade menjadi nama terkuat dalam bursa calon Ketua Umum Golkar. "Kita lihat nanti. Ini lobi politik, dua-tiga hari bisa berubah," tuturnya.
HUSSEIN ABRI YUSUF