TEMPO.CO, Banda Aceh - Tahun ajaran ini, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengeluarkan surat pelarangan orientasi studi pengenalan kampus (ospek). Biasanya ospek dilakukan mahasiswa senior kepada yuniornya yang baru masuk.
Surat pemberitahuan tersebut bernomor 2425/UN11/KM2016, yang ditandatangani langsung oleh Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal. Sebagai gantinya, Unsyiah mewajibkan mahasiswa mengikuti Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru).
“Mahasiswa baru dilarang mengikuti kegiatan apa pun selain kegiatan Pakarmaru. Termasuk haram mengikuti kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa lama dari perkumpulan apa pun,” kata Samsul dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 11 Mei 2016.
Prof Samsul menegaskan, Unsyiah mengimbau agar mahasiswa baru tidak melayani permintaan untuk membayar atau memberikan data, dokumen, atau pas foto kepada mahasiswa lama atau himpunan mahasiswa jurusan dengan alasan, tujuan, bentuk, dan maksud apa pun. Sedangkan pengarahan dan pengisian kartu rencana studi (KRS) bagi mahasiswa baru akan dikoordinasi langsung oleh Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Unsyiah.
Bagi mahasiswa lama yang melanggar ketentuan dimaksud akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Unsyiah. Maka semua mahasiswa diminta patuh pada peraturan ini. “Jangan sampai ada lagi mahasiswa yang terkena (sanksi) akibat menggelar ospek atau semacamnya,” ujar Prof Samsul.
Saat ini Unsyiah mulai menerima mahasiswa baru. Dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016, sebanyak 1.990 mahasiswa dinyatakan lulus. “Sebelumnya ada 16.950 orang terdata sebagai peserta SNMPTN di Unsyiah,” tutur juru bicara Unsyiah, Ilham Maulana.
Menurut dia, proses pendaftaran online jalur tes tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sedang berlangsung. Pendaftaran tes tulis SBMPTN dibuka sampai 20 Mei 2016.
ADI WARSIDI